Cerita Jokowi Disambut Bom saat ke Afghanistan

Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan Pemuka Agama di Istana Bogor
Sumber :
  • VIVA / Agus Rahmat

VIVA – Di tengah-tengah ratusan pemuka seluruh agama di Istana Bogor, Presiden Joko Widodo menceritakan kunjungannya ke lima negara di Asia Selatan, termasuk Afghanistan.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Dalam kunjungan terakhir ke Afghanistan, Presiden Jokowi disambut dengan serangkaian serangan bom di Kabul, Ibu kota negara tersebut. 

"Delapan hari sebelum saya ke Kabul, ada bom yang menewaskan 20 orang. Dua hari sebelum saya mendarat di Kabul, ada bom lagi yang menewaskan 103 orang," ujar Presiden Joko Widodo, dalam silaturahim dengan para peserta Musyawara Besar Pemuka Agama untuk Kerkunan Bangsa, di Istana Bogor, Sabtu 10 Februari 2018.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

Meski begitu, Presiden Jokowi tetap bersikukuh untuk mengunjungi Afghanistan. Bahkan, beberapa saat sebelum tiba, bom kembali meletus di Kabul.

"Bahkan dua jam sebelum saya mendarat di Kabul sebuah akademi militer di Kabul diserang di mana lima orang tentara tewas dan puluhan lainya luka-luka," katanya.

Sekjen PDIP soal Teman Megawati di Open House: Yang Tunjukkan Komitmen Indonesia Bukan Bagi Keluarga

Jokowi tetap bersikukuh datang, karena Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan Ibu Negara Rula Ghani, sudah berkunjung ke Indonesia sebelumnya. Termasuk, Komite Tinggi Perdamaian negara itu, yang datang dan belajar tentang kerukunan di Indonesia.

Suasana di Afghanistan, memang membuat masyarakatnya tidak bisa tenang seutuhnya. Mengingat, kejadian bom seperti yang terjadi itu, sudah sering. Bahkan di sudut-sudut kota Kabul saja, pengamanan sangat ketat.

Tiap sudut jalan, pasti dijumpai kendaraan taktis tempur militer.

"Kota yang sangat besar, gedung yang besar-besar, tetapi kehidupan sehari-harinya betul-betul tidak bisa disampaikan dalam kata-kata. Di setiap jalan ada tank, di setiap gang ada tank, di setiap tempat ada," kata  Jokowi.

Pada kesempatan itu juga, Jokowi menceritakan kisah Ibu Negara Rula Ghani. Dimana, saat ini perempuan Afghanistan tidak ada yang berani keluar Dulu, katanya, perempuan menyetir mobil dari satu kota ke kota lain adalah lumrah.

Tapi setelah konflik sejak 40 tahun lalu, itu tidak bisa lagi. Bahkan, jam bermain anak-anak pun dibatasi.

"Sekarang anak perempuan di lingkungan tertentu bisa naik sepeda. Itu bahagianya sekali. Dulu naik mobil (bisa bahagia), sekarang naik sepeda saja sudah bahagia. Dan merupakan hal luar biasa. Ini ibu Rula Ghani yang sampaikan ke saya," katanya.

Namun, kondisi Afghanistan saat ini katanya jauh lebih baik. Walau, masih ada aksi-aksi bom. "Saat ini karena kondisi lebih baik meski ada bom, sudah lebih baik," kata Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya