Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno Siapkan Senjata Dik Dilan

Cagub Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)
Sumber :
  • VIVA/Rahmad Noto

VIVA – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul – Puti Guntur Soekarno mulai menyiapkan 'senjata' jelang Pilkada Jatim 2018. Salah satu senjatanya adalah lima program andalan untuk Jawa Timur.  

Gerindra Hanya Rekom Khofifah sebagai Cagub Jatim, Emil Tak Pasti jadi Cawagub

Salah satu dari lima program andalan itu diberi nama, Dik Dilan, kepanjangan dari pendidikan digratiskan berkelanjutan. Selain itu, juga ada Satria Madura (satu triliun untuk Madura), Desa Cemara (desa cerdas maju sejahtera), Tebar Jala (pusat ekonomi baru jalur selatan), dan Madin Plus Berkelanjutan.

Sebenarnya ada sebanyak 33 program yang tertuang dalam janji kerja Gus Ipul-Puti jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Jatim. “Untuk menegaskan komitmen kita terhadap program tersebut sekaligus mendapat perhatian masyarakat bahwa program ini yang akan kami jalankan,” kata Gus Ipul di Surabaya, Minggu 11 Februari 2018.

Golkar Resmi Usung Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Khusus program Dik Dilan, Gus Ipul bertekad mengembalikan lagi pendidikan gratis untuk masyarakat Jawa Timur. Program itu bisa dilaksanakan setelah Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 mengembalikan lagi kewenangan terhadap SMA/SMK negeri kepada Pemerintah Provinsi. 

Melalui Dik Dilan, Gus Ipul akan kembali menggratiskan SMA/SMK negeri. Komitmen pendidikan tak hanya diwujudkan pada sekolah negeri, tapi juga sekolah swasta. Nantinya, sekolah-sekolah swasta setingkat dengan SMA akan diberikan subsidi. 

Demokrat Kembali Usung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024

Hitungan Gus Ipul, untuk melaksanakan program itu, Pemprov Jatim mengalokasikan dana untuk membiayai seluruh operasional SMA/SMK, tanpa dibebankan ke peserta didik, dengan alokasi Rp1,4 triliun. Komponen yang akan ditanggung mencakup biaya operasional dan SPP yang dihitung per siswa.

“Untuk siswa dari keluarga miskin, kami akan memberikan beasiswa yang digunakan untuk biaya transportasi, pembelian peralatan sekolah dan pengadaan buku dan alat penunjang kecakapan khusus. Besaran dana akan disesuaikan untuk masing-masing daerah,” kata Gus Ipul.

Akselerasi pembangunan Madura

Selain itu, ada Satria Madura, yaitu Rp1 triliun untuk akselerasi pembangunan Madura. Program ini didasari kondisi indeks pembangunan manusia di Madura masih rendah, kemiskinan masih tinggi, infrastruktur kurang memadai, dan akses terhadap layanan kesehatan yang masih berada di bawa rata-rata.

Anggaran tambahan sebesar Rp1 triliun per tahun yang dibagi secara proporsional untuk empat kabupaten yang ada di Madura. “Fokus pemanfaatannya adalah akselerasi pembangunan infrastruktur, investasi bidang ekonomi, dan peningkatan aksesibilitas pada layanan pendidikan dan kesehatan,” kata Gus Ipul.

Selain Pulau Madura, juga terjadi kesenjangan cukup besar antara kawasan pantai utara dan pantai selatan. Sirkulasi pembangunan ekonomi memang hanya terpusat di daerah-daerah di sekitar Surabaya. Untuk itu, program Tebar Jala (pusat ekonomi baru jalur selatan) diluncurkan.

Program keempat yang diluncurkan adalah desa cemara alias desa cerdas maju sejahtera. Program ini berangkat dari berbagai persoalan pelayanan publik yang berhubungan dengan urusan administrasi. Selama ini, warga banyak yang mengeluh mengenai pelayanan yang tidak efisien, mahal, terlalu birokratis, dan tidak pasti.

Sasaran program ini menjangkau sebanyak 5.674 desa dan 2.827 kelurahan. “Kami akan memberikan suplemen dana antara Rp50-100 juta. Pemanfaatannya untuk bantuan perangkat keras dan pelatihan sumber daya manusia, serta menjamin keterhubungan sistem. Payung besar bernama desa cemara bisa dengan mudah dideteksi persoalannya jika terdapat hambatan teknis,” kata Gus Ipul. 

Program kelima adalah madin plus. Sebelumnya, Pemprov Jatim telah menjalankan program bantuan operasional sekolah daerah madrasah diniyah (bosda madin) untuk peningkatan kesejahteraan guru-guru madin. 

Melalui program madin plus, Gus Ipul-Mbak Puti akan memperluas jangkauan penerima dan memasukkannya sebagai bantuan keuangan yang bisa diberikan secara rutin setiap tahun. Bentuk programnya antara lain insentif guru madin yang lebih besar dari sebelumnya, dan bantuan sarana prasarana yang diberikan berbasis jumlah siswa yang dilayani. 

“Kita ingin agar pendidikan madin semakin mapan dalam memberikan kontribusi bagi meningkatnya kualitas (pendidikan agama dan akhlak generasi muda)," ucap Gus Ipul, yang sudah dua periode menjadi Wakil Gubernur Jatim ini. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya