- VIVA/Fajar GM
VIVA – Presiden Joko Widodo menunjukkan mirisnya kondisi di Papua sebelum pemerintah melaksanakan proyek pembangunan infrastruktur di wilayah paling timur Indonesia itu.
Hal itu ditampilkan dalam sebuah video yang ditayangkan kepada para kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) saat Jokowi membuka Kongres ke-XXX HMI di Universitas Pattimura, Ambon, Maluku, Rabu, 14 Februari 2018.
"Kalau ada orang menyampaikan (pembangunan) infrastruktur tidak penting, lihatlah kondisi seperti ini," ujar Jokowi.
Adapun video menunjukkan sulitnya aksesibilitas di Papua saat proyek jalan Trans Papua sama sekali belum dimulai. Menurut Jokowi, jarak tempuh yang hanya mencapai 150 kilometer harus ditempuh dalam waktu dua hingga tiga hari tanpa keberadaan infrastruktur yang memadai.
Selain itu, ketiadaan sarana pendukung perjalanan juga menambah kesulitan yang dihadapi warga Papua. "Bahkan menanak nasi juga di jalan, ya karena (perjalanan memakan waktu) berhari-hari," ujar Jokowi.
Maka dari itulah, Jokowi menyampaikan, pemerintah memprioritaskan pembangunan infrastruktur sebagai hal yang dilakukan sejak ia menjadi Presiden bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2014.
Mantan Gubernur DKI ini mengaku ingin menciptakan keadilan sosial dengan membuat keberadaan infrastruktur yang memadai menjadi merata di seluruh Indonesia.
"Pembangunan infrastruktur itu adalah layanan dasar untuk rasa keadilan kita, untuk menerangi desa yang selama ini gelap gulita. Untuk menyajikan air di banyak daerah yang kekeringan. Itulah pentingnya waduk. Untuk memperlancar arus barang bagi mereka yang selama ini terisolasi. Untuk membuka akses bagi mereka yang selama ini tidak terhubung," ujar Jokowi. (ase)
