Catatan Penting Kapolri untuk Brimob di Tahun Politik

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di mako Brimob.
Sumber :
  • Bayu Nugraha

VIVA – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian membuka rapat kerja teknis (Rakernis) Korps Brigade Mobil di Mako Brimob Kepala Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis 15 Februari 2018.

Erick Thohir Kena 'Sentil' DPR Gegara Sering Rombak Direksi-Komisaris BUMN di Tahun Politik
Dalam sambutannya, Tito menyampaikan bahwa Brimob merupakan kekuatan utama Polri yang memiliki sistem militer dan mempunyai kekuataan sebagai pemukul utama bagi Polri. Dengan semua kemampuan yang dimiliki anggota Brimob, Polri membutuhkan Brimob untuk menghadapi sejumlah agenda yang harus diamankan Polri pada tahun 2018.
 
Bahlil Tolak Revisi Target Investasi Rp 1.650 Triliun di Tahun Politik: Orang Timur Pantang Menyerah
"Secara institusional, selaku kapolri, saya sangat membutuhkan dukungan dari jajaran Brimob Polri dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Di tahun ini ada cukup banyak agenda yang harus diamankan oleh Polri," kata Tito.
 
Grup Musik Gen Z Vibes Coba Hadirkan Nuansa Lagu Persatuan di Tahun Politik
Agenda pertama yang ia singgung adalah penyelenggaraan pilkada serentak 2018 yang diselenggarakan di 171 daerah. Saat ini, tahapan pilkada sudah memasuki masa kampanye dan hari pencoblosan akan dilakukan pada Juni mendatang.
 
"Ini akan memerlukan banyak aktivitas, kegiatan Polri dan Polri memegang peran sentral dalam rangka pengamanan pesta demokrasi ini," katanya.
 
Selain itu, ia mengingatkan, selama masa pilkada berlangsung, Polri juga harus pengamanan arus mudik Lebaran yang juga jatuh pada Juni.
 
Kemudian, kata Tito, pada Agustus, Polri juga sudah mulai menghadapi tahapan pilpres dan pileg. Di bulan yang sama, Indonesia juga menghadapi agenda yang tak kalah pentingnya yaitu penyelenggaraan Asian Games yang diadakan di Jakarta dan Palembang.
 
"Agenda Asian Games yang dilaksanakan bulan Agustus sampai dengan awal September di Sumatera Selatan, Jakarta, dan juga beberapa venue di Jawa Barat," katanya.
 
Selanjutnya, kegiatan besar yang butuh pengamanan oleh Polri adalah konferensi IMF-World Bank, di mana akan berkumpul belasan ribu ahli-ahli ekonom di seluruh dunia di Bali pada Oktober.
 
"Dilanjutkan dengan operasi lilin, pengamanan Natal dan Tahun Baru di akhir tahun," katanya.
 
Tak hanya agenda yang sudah terjadwal, mantan kapolda Metro Jaya ini juga mengingatkan anggota Brimob untuk siap menghadapi masalah yang bersifat rutin seperti kejahatan konvensional yang berintensitas tinggi, kasus terorisme seperti Operasi Tinombala dan penanganan kelompok kriminal bersenjata di Papua. 
 
"Ini sebagian dari tugas-tugas yang kita hadapi ke depan. Dan ini sekali lagi membutuhkan kontribusi yang maksimal dari jajaran Brimob Polri," ujarnya.
 
Saat ini, lanjut Tito, kekuatan Brimob di Indonesia berjumlah 40.500 personel, dengan sebanyak 6.035 personel pada jajaran pusat yaitu Korps Brimob Polri dan sisanya sebanyak 34.466 tersebar pada jajaran Satuan Brimob daerah.
 
Mantan kepala BNPT ini menuturkan, dengan banyaknya tugas yang tersebar di semua wilayah 171 pilkada serentak, maka Polri menggunakan sistem lapis kemampuan backup.
 
"Jajaran Korbrimob Polri yang berjumlah 6.035 betul-betul saya minta untuk siap siaga sewaktu-waktu digunakan untuk backup di wilayah lain," katanya.
 
Oleh karena itu, dalam Rakernis nanti ia meminta seluruh pimpinan Korps Brimob di pusat maupun di daerah betul-betul menghitung tingkat kerawanan yang ada di daerah masing-masing.
 
"Kemudian backup apa yang diperlukan, berapa banyaknya, ini semua perlu dihitung. Sehingga ketika terjadi keadaan kontingensi kita siap untuk menghadapinya," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya