VIVA – Walikota Semarang Hendrar Prihadi terus memberikan perhatian terhadap tenaga kerja yang ada di Kota Semarang agar semakin produktif dan memiliki kualitas yang semakin baik.
Hal ini diwujudkan melalui penandatanganan MoU antara Pemerintah Kota Semarang dengan APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) dan empat perguruan tinggi swasta kenamaan di Kota Semarang yaitu UNISBANK, UDINUS, UNTAG, UNIKA di ruang VIP Walikota, Kamis (22/2).
Dalam kesempatan tersebut, Hendi, mengungkapkan bahwa MoU ini sebagai langkah solusi permasalahan tenaga kerja di Kota Semarang seiring dengan adanya bonus demografi yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2020.
“Bonus demografi ini bisa menjadi sebuah nilai plus atau sebaliknya ketika pemerintah daerah tidak mampu mengarahkan usia produktif untuk bekerja. Di sisi lain, adanya bonus demografi juga bisa menjadi berkah karena dengan banyaknya usia produktif maka kinerja dan energi yang muncul akan semakin besar tetapi juga bisa menjadi hal yang negatif pada saat angkatan usia produktif tidak dimanfaatkan untuk bekerja sesuai tempatnya” ungkap Walikota.
“Insha Allah penandatanganan MoU ini akan menjadi upaya guna mengatasi persoalan tenaga kerja di Kota Semarang dalam menyikapi bonus demografi di tahun 2020 nanti” lanjutnya.
Melalui MoU ini, nantinya APINDO akan membantu Pemerintah Kota Semarang di dalam memberikan informasi tentang lapangan pekerjaan dan juga penyaluran pencari kerja.
“Kita tahu APINDO banyak menyerap tenaga kerja. Dan hari ini melalui MoU ini, nantinya APINDO akan memberikan informasi tentang lapangan kerja dan dishare kepada masyarakat melalui sosial media”, jelas Walikota Hendi.
Sementara terkait empat PTS, dalam MoU ini disepakati bahwa keempat PTS akan membantu Pemerintah Kota Semarang melalui supervisi bahkan pelatihan supaya usia produktif yang ada di Kota Semarang ini bisa dibekali dengan pengetahuan, kemampuan dan skill.
Semenatra itu Rektor UNISBANK Hasan Abdul Rozak menyampaikan dukungannya terhadap MoU ini, namun harus berjalan diatas 3 pilar yaitu pihak Akademisi, birokrasi dan industry harus bekerjasama agar menghasilkan daya saing Sumber Daya Manusia Semarang supaya lebih bisa mengembangkan kota ini secara lebih baik.