Komikus Jepang Sindir Proyek Kereta Cepat, Ini Reaksi Luhut

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA – Komikus Jepang, Onan Hiroshi, menyindir pemerintah Indonesia dalam sebuah komik dengan judul "kereta cepat pengemis". Melalui akun twitter-nya, @hiroshionan, mengunggah cerita soal proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Proyek KA Cepat Whoosh Bengkak Rp 18 Triliun, Pemerintah Masih Nego Bunga Utang

Komik itu menceritakan proyek kereta cepat yang akan dibangun oleh pihak Jepang. Namun, pada akhirnya justru China lah yang mengerjakan konstruksi proyek tersebut. Digambarkan juga proyek tersebut tak kunjung rampung.

Presiden Joko Widodo lantas digambarkan sedang "mengemis" kepada Perdana Menteri Jepang Shinzo untuk kembali membantu proyek itu. Seketika, hasil karya Onan Hiroshi tersebut menuai reaksi keras karena dianggap telah mengolok-olok Presiden Indonesia.

Ini Alasan Indonesia Pilih China dalam Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Dua hari berselang, seusai mengunggah komik kontroversial tersebut, Onan Hiroshi pun meminta maaf kepada Jokowi dan seluruh masyarakat Indonesia.

Menanggapi itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan merespons dengan tenang. Ia mengatakan, bangsa Indonesia adalah bangsa yang pemaaf.

DPR dan Menkeu Sepakat Proyek Kereta Cepat Disuntik Modal Rp4,3 T

"Ya dia kan minta maaf kan. Memang bangsa ini kan bangsa pemaaf, dan bagus juga sih, supaya memacu kita agar speed train Jakarta-Bandung itu bisa selesai," kata Luhut di kantornya, Senin malam, 26 Februari 2018.

Berikut permintaan maaf Onan melalui media sosial Twitter

I,m sorry. beggar is over Excessive demands.

I was heat up. but now cooldown.

Mr,president JOKOWI and Indonesian everyone,and Indnesia gov

I'm Really sorry. I am shame. I take back picture. I,m sorry.

Luhut pun mengatakan, evaluasi pembangunan kereta cepat terus dilakukan. Dia berharap masyarakat dapat maklum dengan waktu penyelesaian kereta cepat yang mundur dari target lantaran adanya proses pembebasan lahan.

"Sekarang kami lagi evaluasi, itu akan selesai. Hanya mungkin waktunya akan mundur karena terus ada masalah pembebasan tanah lah, masalah gempa cukup tinggi, ada tunnel (terowongan) di sana, ada elevated (layang) banyak, jadi sedikit menunggu," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya