Sudah Sepekan Abu Bakar Ba'asyir Tak Bisa Berjalan

Petugas Lapas Gunung Sindur Bogor mempersiapkan kendaraan yang mengangkut ustaz Abu Bakar Baa'syir, Kamis (1/3/2018)
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Abu Bakar Ba'asyir (79), tahanan kasus terorisme yang mendekam di tahanan super maksimum Lapas Gunung Sindur Bogor Jawa Barat mendapatkan izin untuk memeriksakan kesehatannya di RS Cipto Mangunkusumo, Kamis, 1 Maret 2018.

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?

Pendiri Pondok Pesantren Al Mu'min Ngruki ini pun mendapatkan pengawalan ketat dari kepolisian dan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror.

Menurut Kepala Lapas Gunung Sindur David Gultom, ustaz Ba'asyir mengalami pembengkakan di kakinya. Sehingga tidak bisa berjalan selama sepekan terakhir. "Terjadi pembengkakan di kaki ustad Abu Bakar Baasyir keluhannya," ujar David.

Pemkab Tangerang Benarkan PNS Mereka Ditangkap Densus

Abu Bakar Baasyir saat di Lapas Pasir Miskin, Nusa Kambangan, Jawa Tengah sebelum dipindahkan ke Lapas Gunung Sindur Bogor Jawa Barat.

Pembengkakan itu, kata David, memaksa Ba'asyir harus mengenakan kaos kaki khusus yang bisa membantu mengurangi sakit dan bengkak di kakinya.

IDI Sukoharjo Minta Kasus Sunardi Tak Dikaitan dengan Profesi Dokter

"Itu setiap hari harus dipakai untuk mengurangi pembengkakannya tersebut," ujar David.

Selama ini, David menyebut, Ba'asyir hanya ditemani seorang tahanan yang sengaja ditempatkan untuk membantu keseharian lelaki keturunan Arab yang dituding terkait terorisme tersebut.

Sejauh ini, belum diketahui sampai kapan Ba'asyir harus menjalani perawatan. Sebab itu bergantung dengan hasil pemeriksaan dari dokter di RSCM.

Terpidana kasus terorisme, Abu Bakar Baasyir (kiri) dengan pengawalan petugas

Abu Bakar Ba'asyir, merupakan terpidana kasus terorisme yang divonis 15 tahun sejak tahun 2012. Sebelumnya ia menjalani penahanan di LP Nusakambangan Jawa Tengah.

Namun karena kondisi kesehatannya menurun, ia pun dipindahkan ke Lapas Gunung Sindur Bogor. Ba'asyir dikenal sebagai pendiri kelompok Majelis Mujahidin Indonesia.

Kelompok itulah yang dituding menjadi ihwal kemunculan aksi terorisme di Indonesia. Tak cuma itu, Ba'asyir disebut juga menjadi pemberi dana untuk pelatihan militer dan senjata di Aceh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya