- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo mengatakan, potensi korupsi yang dilakukan para calon kepala daerah meningkat menjelang Pilkada 2018. Kondisi ini nampak dari banyaknya calon kepala daerah yang terjerat operasi tangkap tangan atau OTT KPK dalam beberapa pekan terakhir.
"Ada beberapa yang sekarang running di pilkada itu terindikasi sangat kuat, mereka melakukan korupsi," kata Agus saat mengisi materi Rakernis Polri di kawasan Ancol, Jakarta , Selasa 6 Maret 2018. "Ada 90 persen dari beberapa peserta ya, bukan dari semua peserta pilkada," ujarnya.
Selain itu, Agus mengungkapkan bahwa beberapa daerah jelas rawan korupsi yang memang akan mengadakan pilkada tahun ini. "Di Jawa dan Sumatera, sebagian di Kalimantan," ungkapnya.
Oleh karena itu, KPK akan bergerak cepat untuk mengumumkan status tersangka para calon kepala daerah yang ikut pilkada. "Supaya masyarakat ada informasi, supaya ini (kandidat) tidak usah dipilih. Nanti akan kami bicarakan," ujarnya.
Hal tersebut, kata dia, menjadi penting agar masyarakat tidak kecewa dalam memilih figur kepala daerahnya. Sebab, meski telah ditetapkan sebagai tersangka, status calon kepala daerah tetap berjalan dan masih bisa menang pilkada hingga dilantik sebagai kepala daerah. Diketahui bahwa kepala daerah baru ditahan jika status hukumnya sudah inkrah.
Calon kepala daerah yang terjerat OTT KPK beberapa pekan terakhir yakni Bupati Jombang Nyono Suharli, Bupati Ngada Marianus Sae yang maju sebagai calon gubernur NTT, Plt Bupati Subang Imas Aryumningsih, dan Bupati Lampung Tengah Mustafa yang mencalonkan diri sebagai gubernur Lampung.
Ada juga calon gubernur Sulawesi Tenggara, Asrun yang ditangkap bersama putranya yaitu Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra.