JK Terima Penghargaan Tertinggi Bidang Sosial dan Perdamaian

Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sumber :
  • Biro Pers Istana Wakil Presiden

VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin, 12 Maret 2018 pagi ini, bertolak ke Surakarta, Jawa Tengah. Ia akan menerima penghargaan dari Universitas Sebelas Maret.

JK Ingatkan Umat Introspeksi Diri Sambut Ramadhan

Seperti disampaikan juru bicara JK, Husain Abdullah, Wapres terbang dengan pesawat Kepresidenan BAe-RJ 85 dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, dengan didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla.

Wapres JK dijadwalkan akan menghadiri Dies Natalis Ke-42 Universitas Sebelas Maret dan menerima penganugerahan UNS Award 2018 'Parasamya Anugraha Dharma Krida Baraya'.

JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk Dalam Sejarah di Indonesia

"ini merupakan penghargaan tertinggi UNS di bidang sosial dan kemanusiaan. Kami melihat kepeloporan Bapak dalam bidang sosial dan kemanusiaan dan sumbangan penting Bapak dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia, misalnya dengan ide awal penggabungan Kemenristek dengan Dikti," ucap Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Ravik Karsidi saat audiensi di Kantor Wapres di Jalan Merdeka Utara, Jakarta.

Penghargaan ini diberikan karena tak terlepas dari penilaian UNS bahwa Wapres JK merupakan sosok bertangan dingin yang gigih dan sabar dalam berkarya.

JK Sebut RI Bayar Cicilan Utang Sampai Rp 1.000 Triliun per Tahun, Ini Respons Sri Mulyani

“Utamakan dialog. Senyum dapat mengalahkan kemarahan. Mengalah adalah harga yang mahal, jalan besar menuju perdamaian. Menyelesaikan konflik harus dengan tangan dingin, itu beberapa hal yang kami garis bawahi dari Bapak dan akan kami masukkan dalam naskah akademik sebagai pembelajaran bagi mahasiswa kami.” jelas Ravik.

Setelah itu, Wapres dan rombongn menuju Posyandu Permata Bunda, yang letaknya di Jalan Bangau, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, untuk melakukan peninjauan.

Dalam peninjauan di Posyandu Permata Bunda itu, Wapres akan melihat langsung upaya intervensi penanganan stunting serta bagaimana pemantauan tumbuh kembang anak dilakukan.

Terkait penanganan stunting, ukuran tinggi anak menjadi tolok ukur penting untuk mengetahui anak bertumbuh secara baik atau memiliki masalah pertumbuhan yang membutuhkan intervensi.

Bayi di bawah umur dua tahun harus ditimbang setiap bulan dan diukur tinggi badannya setiap tiga bulan.

Informasi yang didapatkan memungkinkan orangtua, bersama tenaga kesehatan dan kader, melakukan tindakan pencegahan dini untuk menghindari hambatan pertumbuhan, selain sebagai bahan sosialisasi.

Usai peninjauan, Wapres beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla kembali ke Jakarta pada siang pada hari yang sama.

Turut serta mendampingi Wapres dalam rombongan, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya