Survei: Gus Ipul Kuasai Tiga Zona, Khofifah Unggul di Madura

Peneliti lembaga survei Polmark Indonesia memaparkan hasil surveinya tentang Pemilihan Gubernur Jawa Timur di Surabaya pada Rabu, 14 Maret 2018.
Sumber :
  • VIVA/Rahmad Noto

VIVA – Lembaga survei Polmark Indonesia merilis hasil surveinya tentang Pemilihan Gubernur Jawa Timur di Surabaya pada Rabu, 14 Maret 2018.

Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia

Pasangan Khofifah Indar Parawangsa-Emil Elestianto Dardak unggul di kawasan Madura, sementara pasangan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno menguasai tiga kawasan, yaitu Tapal Kuda, Mataraman, dan Arek.

Di Madura, pasangan Khofifah-Emil mendulang 55,7 persen suara mengalahkan Gus Ipul-Puti dengan 25,4 persen. Namun di tiga wilayah lain, Gus Ipul-Puti menguasai.

Gus Ipul Sarankan PKB Sowan ke Rais Aam dan Ketum PBNU: Minta Nasihat Gitu

Di Mataraman, Gus Ipul-Puti mendulang suara 37 persen dan Khofifah-Emil hanya 23,8 persen. Di Tapal Kuda/Pendalungan, Gus Ipul-Puti juga jauh unggul dengan 48,7 persen dibandingkan Khofifah-Emil dengan 18,7 persen. Di kawasan Arek, yaitu Surabaya dan sekitar, Gus Ipul-Puti mendapatkan 50 persen, sedangkan Khofifah-Emil 27 persen.

Survei Polmark juga menyebutkan tingkat pengenalan masyarakat Jawa Timur terhadap Gus Ipul yang masih berada di atas Khofifah, yaitu 87,1 persen berbanding 84,1 persen. Begitu juga kedisukaan terhadap Gus Ipul yang 72,9 persen berada di atas kedisukaan Khofifah yang 64.4 persen.

Gus Ipul Sindir PKB Belum Beri Selamat ke Prabowo-Gibran: Apresiasi Pilihan Rakyat Itu Penting

Sedang untuk calon wakil gubernur, popularitas Emil Dardak lebih tinggi dibanding Puti Guntur, dengan selisih tipis, yaitu 33,9 persen berbanding 33,3 persen. Tetapi untuk kedisukaan, Puti memperoleh 21,4 persen, sedang Emil Dardak 21 persen.

Untuk elektabilitas kandidat, pasangan Gus Ipul-Puti unggul atas pasangan Khofifah-Emil Dardak, yaitu 42,7 persen berbanding 27,2 persen. Sebanyak 30,1 persen responden menyatakan masih bimbang.

Survey Pollmark itu melibatkan 1.200 responden yang dipilih menyebar di 36 kota/kabupaten di Jawa Timur. Setiap responden terpilih diwawancarai dengan metode tatap muka (face to face) oleh pewawancara yang telah dilatih.

"Jika ada survei berbeda, tidak ada masalah, mungkin metodenya beda. Kami yakin dengan metode yang kami lakukan dan juga menghargai perbedaan," ujar Direktur Riset Pollmark Indonesia, Eko Bambang Subiantoro. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya