Kapolri Bantah Ada Uang Sewa Helikopter Polisi untuk Nikahan

Kapolri Jenderal Tito Karnavian
Sumber :
  • Danar Dono

VIVA – Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, pihaknya tidak menemukan adanya transaksi keuangan terkait helikopter Direktorat Polisi Perairan Udara Baharkam Polri yang dipakai pengantin di Pematangsiantar, Sumatera Utara. Ia pun menduga, proses peminjaman tersebut didasari atas dasar perkenalan.

Angka Perkawinan Indonesia Merosot, Ini 5 Alasan Orang Enggan Menikah

"Masalah helikopter memang tidak ada ditemukan masalah pembayaran uang dah lain-lain. Motifnya mungkin karena kenal, kebetulan dia mau ke sana, pakai itu (helikopter)," kata Tito dalam rapat dengan Komisi III DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 14 Maret 2018.

Baca: Terkuak, Heli Polisi Disewakan Calo Rp120 Juta untuk Nikahan

Seniman Spanyol Bakal Nikah dengan Hologram, Pertama di Dunia dan Ini Alasannya

Meskipun alasan pertemanan dan tidak ada transaksi keuangan, Tito menyebut hal tersebut tetap membuat pihak Polri tak nyaman. Sebab, atas kejadian tersebut muncul opini negatif bahwa helikopter dinas Polri bisa dipakai untuk kepentingan pribadi.

"Tapi bagi Polri tidak nyaman. Kalau itu terjadi, seolah-olah (helikopter dinas) bisa dipakai untuk yang lain, padahal itu kan kepentingan dinas. Dan bahan bakar minyaknya pakai uang negara," ujarnya.

Geger, Wanita Menikah dengan Hologram di Tempat yang Tak Terduga

Mantan Kapolda Metro Jaya ini menegaskan, sang pilot helikopter saat ini telah ditarik ke Markas Baharkam di Jakarta. Polri pun sudah menjatuhkan sanksi kepada pilot tersebut.

"Yang bersangkutan ditarik ke Jakarta, kemudian diganti dengan yang lainnya. Kemudian diberikan sanksi kepada yang bersangkutan untuk pembelajaran bagi anggota lain," ujar Tito.

Sementara itu, Kadiv Propam Irjen Martuani Sormin ketika dikonfirmasi terpisah mengatakan pengantin tersebut menumpang di helikopter Ditpolairud karena helikopter lain yang dipinjamnya tak laik terbang.

"Jadi cerita sebenarnya mereka meminjam helikopter lain. Tapi ternyata helikopter lainnya itu tak laik terbang, sementara mereka harus ke tempat acara. Tapi itu tetap tidak benar pakai helikopter dinas," kata Martuani.

"Tadi sudah diluruskan Pak Junimart Girsang dalam rapat, karena kejadiannya di dapilnya, Pematangsiantar, tidak ada itu transaksi Rp120 juta. Itu murni karena pertemanan," ujar Martuani menambahkan.

Heli yang digunakan pada resepsi pernikahan ini milik Baharkam Polri yang disiagakan di wilayah hukum Polda Sumut. Heli tersebut diduga dipiloti Iptu T dan mendarat di Lapangan H Adam Malik, Pematangsiantar. Iptu T adalah personel yang ditugaskan dari Baharkam Polri ke Polda Sumut. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya