Elektabilitas Gus Ipul Ungguli Khofifah tapi Kalah Populer

Charta Politika merilis hasil surveinya tentang tingkat keterpilihan atau elektabilitas dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur di Jakarta pada Rabu, 21 Maret 2018.
Sumber :
  • VIVA/Fajar Ginanjar

VIVA – Lembaga survei Charta Politika merilis hasil penelitian terbarunya tentang tingkat keterpilihan atau elektabilitas dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur.

Gus Ipul Sarankan PKB Sowan ke Rais Aam dan Ketum PBNU: Minta Nasihat Gitu

Menurut survei yang digelar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur pada 3-8 Maret 2018 itu, elektabilitas Saifullah Yusuf, alias Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno mengungguli Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak.

Gus Ipul-Puti dipilih 44,8 persen responden, sedangkan Khofifah-Emil dipilih 38,1 persen responden. Ada 17,1 persen responden yang menyatakan belum menentukan pilihan, jika Pilkada Jatim digelar saat survei dilaksanakan.

Gus Ipul Sindir PKB Belum Beri Selamat ke Prabowo-Gibran: Apresiasi Pilihan Rakyat Itu Penting

"Gus Ipul-Puti berada di atas pasangan Khofifah-Emil sebagai pasangan yang dipilih masyarakat," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya dalam pemaparan hasil surveinya di Jakarta pada Rabu 21 Maret 2018.

Meski begitu, kata Yunarto, tingkat pengenalan dan popularitas Gus Ipul justru kalah daripada Khofifah. Gus Ipul dikenal 91,7 persen responden dan disukai 85,4 persen responden, sedangkan Khofifah dikenal 92,9 persen responden dan disukai 87,8 persen responden.

Gus Ipul Bicara soal Pergantian Cak Imin dari Ketua Umum PKB: Harus Regerenasi

Survei juga menemukan tingkat pengenalan, serta popularitas kedua calon wakil gubernur masih begitu rendah bagi warga Jatim. Emil yang merupakan Bupati Trenggalek hanya dikenal 50,7 persen responden dan disukai 43,7 persen responden. Puti sebagai anggota DPR dikenal 42,2 persen responden dan disukai 37,3 persen responden.

"Kedua calon wakil gubernur tersebut masih punya pekerjaan rumah untuk meningkatkan popularitasnya," ujar Yunarto.

Survei dengan 1.200 responden itu dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode acak bertingkat dangan tingkat kesalahan kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya