Penyebab Tank TNI AD Terperosok ke Sungai Bogowonto

Kadispen TNI AD (tengah) Brigjen TNI Alfret Denny Tuejuh memberikan keterangan pers
Sumber :
  • VIVA/Anwar Sadat

VIVA – Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Alfret Denny Tuejuh memberikan keterangan pers terkait insiden pada alat utama sistem persenjataan atau alutsista milik TNI AD yang mengalami kecelakaan.

Anggota TNI Serda Archia Febra Raih Penghargaan Usai Taklukan Selat Sunda Sejauh 39 Kilometer

Pertama, yakni kecelakaan yang menimpa Tank M113A1 milik TNI AD yang terperosok di Sungai Bogowonto Purworejo, Jawa Tengah. Dua korban meninggal dunia. Kedua, kapal motor cepat (KMC) AD-16-05 milik Kodam Jaya tenggelam di perairan Kepulauan Seribu.

"Mudah-mudahanm setelah rilis ini tidak ada kabar yang beredar bahwa alutsista Angkatan Darat begini dan begitu," ucap dia di Media Centre Dispenad, Jakarta Pusat, Rabu 21 Maret 2018.

Wanita Kembar Siam Dempet Kepala Menikah dengan Mantan Tentara AS

Sementara itu, Aspam Kasad, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad menegaskan, kondisi tank dalam keadaan baik, saat digunakan untuk outbond bersama 20 anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan TK Sindurjan.

"Secara umun kondisi tank yang digunakan dalam kegiatan outbond tidak terdapat masalah terhadap, dalam hal pemeliharaan dan perawatan. Itu terlihat dari pemeriksaan berkala," ujar Nur Rahmad.

5 Negara yang Masih Terapkan Wajib Militer: Kehormatan, Kewajiban, atau Pelanggaran HAM?

Kejadian yang membuat tank sampai kecelakaan diduga, karena posisi tank terlalu dekat dengan hilir sungai. Pada saat kejadian, karena tank hanya bisa menampung 20 orang, hingga dibuatlah jadi dua kloter.

Pada kloter kedualah kecelakaan itu terjadi. Tank itu sendiri sudah kerap digunakan di sana dan tak bermasalah.

"Untuk tank yang terperosok itu sudah kita selidiki, kita tarik dan kita periksa. Memang dia (tank) sudah sering berputar di Sungai Bogowonto, sering berlatih di sana. Namun, (pada saat itu) tank berputarnya terlalu mepet dengan hilir delta sungai. Sehingga, tank terperosok di sungai yang kebetulan kedalamannya 150 cm," katanya.

Foto pelajar PAUD sedang menaiki Tank milik TNI sebelum tenggelam di Purworejo.

Tank M113A1 milik TNI AD

Namun, Rahmad tak menampik ada pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) yang dilakukan oleh prajuritnya yang tengah bertugas saat itu. Aturan yang dilanggar adalah mekanisme perizinan untuk membawa masyarakat sipil bersama alutsista dan alur perizinannya.

"Kegiatan outbond ini tidak dilaksanakan sesuai standar operasional melintas di air. Akibatnya, tank terperosok dan mengalami gangguan terhadap fungsi tank. Namun, kondisi mesin beberapa saat masih hidup. Matinya mesin tank, disebabkan gangguan pada sirkulasi udara," kata dia menyudahi.

Satu tank milik TNI Angkatan Darat tergelincir ke Sungai Bogowonto, Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu lalu, 10 Maret 2018. Tank itu membawa murid taman kanak-kanak dan PAUD untuk latihan outbond. Tank itu tergelincir dan akhirnya tenggelam.

Dua orang korban dinyatakan meninggal dunia, yakni seorang prajurit dengan pangkat Pratu bernama Rendy dan Kepala Sekolah TK Ananda, Iswandari. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya