Fahri Hamzah Bela Pidato Prabowo soal Indonesia Bubar

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Banyak masyarakat menilai pidato Ketua Umum Prabowo Subianto, tentang Indonesia bakal bubar pada tahun 2030, hanyalah sebuah karya fiksi dari novel berjudul Ghost Fleet. Meski banyak dikritik, namun tak sedikit yang membela pidato Prabowo.

Jokowi Marah hingga Ancaman Reshuffle, Salah Siapa?

Salah satunya dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI, Fahri Hamzah. Menurut Fahri Hamzah, apa yang ditulis PW Singer dan August Cole di novel yang terbit pada tahun 2015, tetap cukup masuk akal.

"Masuk akal. Beberapa tahun lalu kita menyaksikan negara bubar. Negara yang namanya Syria, itu sebentar lagi enggak ada. Negara Libya, bisa hilang, Mesir terancam. Negara lama seperti Lebanon, Yaman masih kacau," kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Kamis 22 Maret 2018.

Fahri Hamzah: Aksi Sujud Risma Bukti ada Masalah Penanganan Corona

Menurutnya, meski bukan hasil kajian, tapi apa yang disampaikan Prabowo, sebaiknya menjadi saran bagi pemerintah untuk membangun persatuan sehingga kalau ada yang mengganggu bangsa ke depan maka harus bersatu.

"Justru kalau ada ancaman ini harus menjadi dasar untuk bersatu, jangan malah kampanye ideologi di dalam, seolah kita tidak bersatu. Saya kira ini warning dan harus diterima secara positif," kata Fahri.

Fahri Hamzah: Jokowi Mengiba, Bukan Drama 'Marah'

Ghost Fleet.

Sebab, ia menilai Indonesia masih terjebak isu 1990-an yang belum selesai dan masih dibesar-besarkan. Misalnya masih ada kampanye yang menunjukkan saya Indonesia, saya Pancasila. Seolah Indonesia tak stabil.

"Ada persoalan lain yang mengancam. Adu domba dalam politik, tergerusnya kesejahteraan rakyat, konsentrasi penguasaan sumber daya kapital atau faktor produksi oleh segelintir orang," kata Fahri.

Ia mencontohkan sejumlah masalah yang masih ada saat ini di antaranya tentang kepemilikan tanah, utang negara, hingga konversi kepemilikan Indonesia ke asing.

"Jadi situasi ini bisa saja menciptakan kerawanan yang menjadikan bangsa ini terancam. Nah warning kewaspadaan dari Pak Prabowo ini harus dicatat dan dijawab dengan yakin dan mantap. Kalau tidak yakin dan tidak mantap malah gusar," kata Fahri.

Diketahui sebelumnya, pidato Prabowo tentang adanya ramalan tentang Indonesia bubar cukup membuat masyarakat terkejut dan Prabowo pun sempat dibully.

Baca: Pidato Ramal Indonesia Bubar 2030, Prabowo Dibully

Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

Video pidato Prabowo meramalkan Indonesia bakal bubar itu bahkan diunggah di akun resmi Facebook Gerindra.

Dalam rekaman video berdurasi 1 menit 18 detik, dengan lantang Prabowo menyebut bahwa ramalan itu adalah sebuah kajian.

"Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030.

Bung! Mereka ramalkan kita ini bubar, elite kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, enggak apa-apa.

Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, enggak apa-apa. Bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil ke luar negeri tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa.

Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara sekalian! Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, semakin curang! Semakin culas! Semakin maling! Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya