- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, meliburkan anak sekolah menjadi salah satu opsi mengurangi kemacetan saat penyelenggaraan Asian Games 2018. Untuk itu, ia meminta jajaran Korlantas Polri, untuk berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Pemprov DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatera Selatan.
"Misalnya, apakah ada opsi-opsi agar lalu lintas lancar termasuk misalnya meliburkan sekolah-sekolah untuk menonton pesta besar ini," kata Tito dalam acara Rakernis Fungsi Lalu Lintas di Hotel Kartika Discovery Kuta, Bali, Jumat 23 Maret 2018.
Menurut Tito, penyelenggaraan pesta olahraga empat tahunan ini menyangkut citra bangsa. Untuk itu, perlu dipikirkan kelancaran lalu lintasnya.
"Kegiatan Asian Games yang menyangkut citra bangsa yang harus dipikirkan, agar arus lalu lintas lancar, khusus penyelenggaraan di Jakarta," katanya.
Selain itu, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan IMF-WB di Bali pada tahun ini. Acara ini akan dihadiri 15 ribu ahli dan tokoh keuangan yang juga membuat beban lalu lintas cukup tinggi.
"Saya sudah meminta Kapolda, Kakorlantas, dan bersama pemangku kepentingan lainnya untuk meliburkan sekolah untuk dijadikan salah satu opsi. Semua opsi harus kita hitung, baik itu plus minusnya yang bekerja sama dengan semua pihak," katanya.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini juga menyebut, pada tahun ini Polri memiliki tugas yang tak kalah pentingnya, yakni operasi ketupat atau arus mudik 2018. Ia pun meyakini, penyelenggaraan operasi ketupat tahun ini akan berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Karena tahun sebelumnya, polisi mendapat pujian berhasil mengamankan seluruh wilayah dengan baik sehingga tidak ada horor brexit dan lainnya," katanya.
Ia meminta, kepada seluruh anggotanya melakukan koordinasi untuk mengamankan seluruh wilayah dalam upaya ini, guna menciptakan suasana aman kepada masyarakat yang melakukan mudik Lebaran.
"Ini, merupakan pekerjaan orkestra, karena tidak bisa dikerjakan sendiri dan ini sudah dilatih sejak saat ini," ujarnya.
Kemudian, terkait adanya pergerakan umum massa yang melakukan kampanye Pilkada serentak 2018 di seluruh Indonesia, Tito meminta, jajaran Polri lebih proaktif membuat konsep pengamanannya. (asp)
