Alasan Arteria Dahlan Bilang Bangsat

Anggota Komisi III DPR, Arteria Dahlan.
Sumber :
  • DPR.go.id

VIVA –  Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan menjelaskan sejumlah alasan substantif sehingga bisa mengeluarkan kata ‘bangsat’ memaki Kemenag.

Pelapor Arteria Dahlan Dipanggil, Polisi: Itu Permintaan Mereka

"Kebetulan saya di Komisi VIII terkait dengan masalah penyelenggaraan umroh. Saya ngomong santun, saya ngomong sangat substantif. Dan omongan ini bukan omongan yang sekali," kata Arteria di gedung DPR, Jakarta, Kamis 29 Maret 2018.

Ia menambahkan temuan panja First Travel sudah ada. Misalnya, soal perbuatan melawan hukum, di mana, siapa yang terindikasi terlibat, sehingga ia ingin menyelesaikan masalah ini.

Kasus Arteria Dahlan Disetop, Trimedya Panjaitan: Kami Sudah Prediksi

"Kita tak mengarah kepada saya katakan Pak Menteri Agama itu bangsat, tidak. Kementeian Agama bangsat tidak, ada bahaya laten," kata Arteria.

Ia pun sempat emosi lantaran pejabat kementerian malah menyalahkan masyarakat yang percaya dengan penyedia jasa umroh sebagai kesalahan sendiri. Saat itu ia pun langsung marah. Sebab ia ingin memastikan masyarakat terlindungi dengan UU.

Arteria Dahlan Tak Bisa Dipidana soal Sunda, Ini Penjelasan Pakar UGM

"Negara menghadirkan Kementerian Agama, tidak semua negara punya Kemenag untuk melindungi, menjamin orang bisa beribadat. Nah dalam konteks ini bagian tanggung jawab," kata Arteria.

Ia menegaskan tak bisa membiarkan ada uang rakyat yang dengan keterbatasan menabung dan diberikan pada penyedia jasa umroh, tapi uangnya malah hilang.

"Dan begitu hilang apa yang dikatakan? Mohon maaf ini bukan urusan kami lagi, urusannya sudah di lembaga penegak hukum kepolisian sekarang di kejaksaan. Bayangkan, bagaimana pemenuhan kementerian terhadap jaminan orang beribadat menurut agama dan kepercayaannya," kata Arteria.

Sebenarnya ia hanya ingin memastikan Kemenag hadir. Sebab saat ini kejaksaan sudah membentuk tim inventarisasi aset. Sedikit aset harus dibagi dengan banyaknya korban.

"Jangan-jangan jemaah bisa dapat Rp100 ribu atau 500 ribu. Yang dia keluarkan lebih dari berapa juta itu. Ada yang bayar Rp12 juta dan Rp14 juta," kata Arteria.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya