Aturan UN Ketat, Menteri Tak Boleh Masuk ke Ruang Kelas

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti.

VIVA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa aturan yang berlaku dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun ini begitu ketat. Saking ketatnya, pihak yang diperkenankan berada di ruang ujian benar-benar hanya peserta dan pengawas.

7 Tips Menghadapi Ujian Nasional: Persiapan yang Efektif untuk Sukses

Muhadjir mengaku sama sekali tidak diperbolehkan turut masuk ruang kelas untuk meninjau saat berkunjung ke SMKN 29 dan SMKN 6 Jakarta pagi ini, Senin, 2 April 2018.

"Tadi saya berkunjung ke dua SMK di Jakarta, saya mematuhi aturan itu sehingga cuma menengok dari luar saja," ujar Muhadjir usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Sepenggal Kisah Awak KRI Nanggala Raih Nilai Sempurna Ujian Fisika SMA

Baca juga: Jurus Nasi Goreng Prabowo Bikin Anies Baswedan 'Berubah'

Pengganti Anies Baswedan ini menyampaikan, aturan lain yang diberlakukan adalah pertukaran guru pengawas antar-sekolah untuk mencegah terjadinya kecurangan. Selain itu, menurut Muhadjir, Kemendikbud hingga saat ini belum mendapat laporan adanya gangguan berarti terkait pelaksanaan UN, baik berbasis komputer, atau berbasis kertas di wilayah mana pun di Indonesia.

Kemenag Tiadakan UN Bagi Madrasah, Ini Syarat Kelulusan Siswa

Muhadjir menyampaikan bahwa kerja sama awal dijalin Kemendikbud dengan PLN dan penyedia jaringan internet. Hal itu menyebabkan jaringan internet dipastikan selalu lancar, sementara genset disediakan untuk mengantisipasi adanya penurunan daya listrik.

"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada laporan yang kurang menggembirakan. Semuanya sangat menggembirakan. Dari pelaksanaannya juga sudah sesuai dengan prosedur," ujar Muhadjir.

UN SMK diselenggarakan mulai hari ini hingga Kamis, 5 April 2018. Ada 1.485.302 siswa dari 13.054 SMK yang menjadi peserta UN. Rinciannya adalah 1.458.062 siswa menjadi peserta UN berbasis komputer, dan 27.240 lainnya menjadi peserta UN berbasis kertas dan pensil. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya