Wakil Ketua DPR: Puisi Sukmawati Bangkitkan Potensi Konflik

Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan.
Sumber :

VIVA – Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menganggap puisi Sukmawati Soekarnoputri yang disampaikannya dalam acara Indonesia Fashion Week 2018, berpotensi membangkitkan konflik sosial.

M Kece Dituntut 10 Tahun Penjara

"Intinya, kaitan dengan puisi itu sangat menyakitkan umat Muslim, kemungkinan untuk potensi konfliknya akan bisa terjadi lagi," kata Taufik di kompleks Parlemen di Jakarta pada Selasa 3 April 2018.

Menurut Taufik, sejauh ini situasi keberagaman di Indonesia relatif kondusif. Dia berharap, kontroversi ucapan Sukmawati itu tak membuat perpecahan lagi di masyarakat. Kalau kontroversi itu dihembuskan terus-menerus, bukan mustahil muncul kegaduhan lagi, sehingga mengganggu stabilitas nasional.

Marak Kasus Penistaan Agama di Pakistan, Perempuan Muda Divonis Mati

Meskipun puisi terkait dengan kesenian, Taufik meminta kandungannya tidak membuat panas masyarakat Indonesia, termasuk tidak menyentuh soal syariat Islam.

"Apakah itu menyangkut masalah puisi atas nama kesenian, atau pun atas nama budaya, yang penting harus menjaga stabilitas kebhinnekaan. Jangan sampai situasinya panas lagi," ujarnya.

Ferdinand Hutahaean Tulis Surat Permohonan Maaf dari Penjara

Puisi Sukmawati Soekarnoputri dibacakan saat pagelaran Indonesia Fashion Week dalam momen 29 tahun Anne Avantie Berkarya. Ia diberi kesempatan untuk maju ke panggung dan membacakan puisinya yang berjudul Ibu Indonesia.

Berikut ini, isi lengkap puisi Sukmawati Soekarnoputri itu:

Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu, sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia, saat pengelihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif

Selamat datang di duniaku, bumi ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azanmu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Ilahi
Napas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat-ayat alam surgawi

Pandanglah ibu Indonesia, saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolakan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya