212 Mart, Gerai Tanpa Rokok untuk Kebangkitan Ekonomi Islam

Gerai swalayan 212 Mart di Kota Bengkulu saat dibuka perdana pada Jumat, 6 April 2018.
Sumber :
  • VIVA/Harry Siswoyo

VIVA – Lebih seratus orang mengerubungi gerai 212 Mart saat dibuka perdana di Kota Bengkulu pada Jumat, 6 April 2018. Toko kebutuhan pokok itu berdiri hanya berkalang 50 meter dari Alfamart, toko retail serupa yang kini telah memiliki 13.477 gerai se-Indonesia.

Potensi Wakaf RI Tembus Rp 180 Triliun, Begini Caranya Bisa Bantu Genjot Ekonomi Berkelanjutan

Gerai itu mengklaim memiliki 3.015 item produk yang siap dijual ke masyarakat. Di Kota Bengkulu, gerai 212 Mart memang baru berdiri. Jauh lebih lama dari retail serupa seperti Indomaret dan Alfamart yang telah lebih awal memenuhi hampir setiap sudut kota bahkan hingga kabupaten.

Meski begitu, gerai yang mengusung moto Amanah, Berjamaah dan Izzah itu akan mampu merebut pasar pembeli, terutama umat Isllam yang menjadi target potensial.

OJK Sebut Keuangan Syariah Belum Optimal Dukung Industri Halal RI

"Kami menargetkan akan membangun lima gerai di Bengkulu. Doakan," kata General Manager 212 Mart Arif Sudibyo, kepada VIVA.

Ratusan gerai

BI Proyeksikan Ekonomi Syariah RI 2024 Tumbuh 4,7-5,5 Persen 

Koperasi Syariah 212 mengklaim, sejak disahkan sebagai koperasi pada Januari 2017, setelah Aksi Bela Islam 2 Desember 2016, sudah berdiri 113 gerai 212 Mart se-Indonesia. Toko-toko swalayan itu tersebar di Medan, Solo, Palembang, Bangka Belitung, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan sejumlah wilayah lain.

"Awalnya kami targetkan 50 gerai setahun. Tapi rupanya lebih, bahkan mencapai lebih dari 100 gerai," kata Bendahara Pengurus Pusat Koperasi Syariah 212, Luqman Muhammad Baga.

Gerai swalayan 212 Mart di Kota Bengkulu saat dibuka perdana pada Jumat, 6 April

Terutama di Bengkulu, kata Baga, menjadi gerai ke-113 dari kaki bisnis yang dikelola Koperasi Syariah 212. "Besok (Sabtu, 7 April), ada dua lagi di Bekasi. Jadi total 115 ditambah dengan mereka," ujarnya.

Konsep gerai 212 Mart, kata Baga, lahir murni untuk memanfaatkan potensi pasar muslim yang di Indonesia. Dengan ruh syariat Islam, ia berkeyakinan lewat penyediaan kebutuhan pokok di 212 Mart akan tetap terjaga keberlangsungannya.

Selain itu, lewat konsep berjejaring dengan usaha kecil di lokasi, maka hal itu akan membantu ketersediaan pasokan barang bagi 212 Mart. "Gerai ini adalah momentum kebangkitan bagi kompetensi umat. Jadi ini bukan konteks konfrontatif dengan bisnis serupa," ujarnya.

Gerai swalayan 212 Mart di Kota Bengkulu saat dibuka perdana pada Jumat, 6 April

Dikatakan Baga, secara prinsip tujuan gerai 212 Mart adalah untuk mendorong kesejahteraan bagi mereka yang ikut berpartisipasi dalam donasi di Koperasi Syariah 212. Selain itu, 212 Mart akan menjadi sebuah wadah bagi umat Islam untuk saling membantu sesama.

Karena itu, bisnis gerai 212 Mart pun menawarkan konsep terbuka kepada siapa pun untuk berdonasi, mulai dari terkecil Rp500 ribu hingga maksimal Rp20 juta. Dengan itu, mereka bisa menjadi pemilik sekaligus konsumen.

"Setiap rupiah kita untuk membantu pengembangan ekonomi umat ke depan. Potensi umat ini sangat luar biasa," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya