Ketika Pasien RSUD Berterima Kasih kepada Walikota Hendi

Walikota Semarang, Hendrar Prihadi
Sumber :

VIVA – "Padahal saya dulu tidak nyoblos pak Hendi, tapi sekarang bisa menikmati fasilitas UHC yang sangat bermanfaat,” tutur Aris, salah satu pasien rawat inap di RSUD KRMT Wongsonegoro, Senin 9 April 2018.

Deretan Fakta Ratusan Motor Gratis dari Wali Kota Semarang buat Lurah

Dan ucapan Aris tersebutpun justru mengundang gelak tawa dari seluruh orang yang berada dalam Ruang Nakula 3, tempatnya dirawat. Hal itu sendiri disampaikan Aris, warga Sarirejo Semarang, kepada Walikota Semarang, Hendrar Prihadi saat dirinya berkeliling meninjau pelayanan RSUD KRMT Wongsonegoro kepada pasien kelas III.

Senin (9/4), Walikota Semarang yang juga akrab disapa Hendi tersebut memang secara khusus menyempatkan waktunya untuk berkeliling RSUD KRMT Wongsonegoro, Kota Semarang. Tak hanya berkeliling, Hendi juga memimpin apel pagi yang diikuti oleh seluruh direksi serta karyawan rumah sakit milik Pemerintah Kota Semarang tersebut.

Pemkot Semarang Bakal Ubah Taman Tegalsari Jadi Taman Pasif untuk Percantik Kota

Di hadapan seluruh peserta apel pagi, Hendi menegaskan posisi RSUD Wongsonegoro sebagai salah satu pintu pelayanan Pemerintah Kota Semarang kepada masyarakat.

“Orang melihat pelayanan Pemerintah Kota Semarang adalah dari pelayanan rumah sakitnya, apabila pelayanan rumah sakitnya baik maka orang akan menganggap pelayanan pemerintah adalah baik. Tapi begitu juga sebaliknya, jika pelayanannya lama, kemudian susternya marah-marah, di poliklinik juga tidak dilayani dengan cepat, maka orang pasti akan menilai pelayanan pemerintah sangat buruk,” katanya.

Upayakan Kesejahteraan Petani, Pemkot Semarang Launching Badan Usaha Milik Petani

Dalam kesempatan tersebut, Hendi juga mengingatkan agar seluruh karyawan RSUD KRMT Wongsonegoso tidak membeda-bedakan sikap pelayanan yang diberikan kepada pasien.

"Pemerintah Kota Semarang punya program UHC, semua dijamin berobat gratis untuk dirawat di kelas 3. Ini harus disengkuyung, jangan sampai karena pakai fasilitas UHC, lalu pelayanannya tidak optimal dan tidak ramah,” ujar Hendi.

Dirinya menegaskan bahwa besarnya komitmen peningkatan fasilitas dalam melayani pasien kelas III, harus terus diikuti dengan peningkatan pelayanannya. "Sebelum tahun 2014 hanya ada 150 tempat tidur untuk pasien kelas III di sini, setelah itu kita tingkatkan sampai kapasitas 270 tempat tidur yang semuanya dilengkapi AC, tahun depan juga akan kita tambah kapasitasnya dengan membangun gedung Sadewa,” jelas pria yang juga politikus PDI Perjuangan tersebut.  

Hendi menambahkan, menurutnya jika fasilitasnya terus dikejar, maka pelayanannya jangan sampai ketinggalan dan harus terus dievaluasi supaya dapat melayani dengan maksimal,” katanya.  (webtorial) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya