Harimau yang Ditangkap di Sumbar Dinamai Sopi Rantang

Seekor anak harimau yang ditangkap petugas BKSDA di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, akhirnya dievakuasi dari hutan pada Selasa, 17 April 2018.
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Seekor anak harimau yang ditangkap petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, akhirnya dievakuasi dari hutan. Si anak raja rimba itu dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya (PR-HSD), sebelum dilepasliarkan ke habitatnya.

6 Kendaraan Tempur Buatan Indonesia yang Memiliki Spesifikasi Khusus dan Canggih

BKSDA Sumatra Barat memutuskan membawa si harimau dari lokasi perangkap di Koto Tabang, Jorong Muaro, Nagari Koto Rantang Batang, Palupuah, agar satwa liar itu mendapatkan perawatan medis lebih baik di sana.

Untuk memberi kesan dan sebagai bentuk penghargaan kepada warga setempat, si harimau diberi nama Sopi Rantang. Sopi diambil dari kata Suapi, nama hutan setempat; dan Rantang diambil dari nama nagari (desa) setempat.

Tiga Bayi Harimau Sumatera Lahir di Amerika Serikat, Susi Pudjiastuti: Regenerasi di Medan Mati 3

"Kami beri nama anak harimau ini Sopi Rantang. Kita berharap anak harimau ini akan tetap sehat dan berkembang," kata Wali Nagari Nagari Koto Rantang, Syafril Yani, saat bersama petugas BKSDA mengevakuasi harimau itu dari hutan pada Selasa, 17 April 2018.

Harimau yang Ditangkap di Sumbar Dinamai Sopi Rantang

Diduga Terkam 2 Warga di Langkat, Harimau yang Baru Dilepasliarkan Ditangkap Lagi

Nama itu diharapkan akan selalu mengingatkan warga bahwa di kawasan hutan Nagari Koto Rantang masih terdapat habitat harimau Sumatra yang dilindungi. Harimau Sumatra adalah salah satu aset terbesar yang dimiliki Nagari Koto Rantang.

Nama Sopi Rantang pun disetujui oleh sejumlah pihak, terutama tokoh masyarakat dan perangkat desa. Harapannya, ketika nanti di pusat rehabilitasi atau ketika dilepasliarkan, masyarakat akan tahu anak harimau itu berasal dari Nagari Koto Rantang.

Sopi Rantang berada dalam kotak perangkap milik BKSDA sejak lima hari lalu. Dia sengaja tidak segera dievakuasi setelah tertangkap karena dijadikan pemikat si induk dan seekor anak harimau lain yang masih berkeliaran.

Namun, mengingat tidak lagi ada tanda-tanda kedatangan harimau lain, dan mempertimbangkan kondisi kesehatan, BKSDA memutuskan mengevakuasi Sopi Rantang. Sebelum dievakuasi, terlebih dahulu diberikan penanganan medis, termasuk vitamin dan obat penenang. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya