Debat Dimulai, Sudirman Said Langsung Serang Ganjar

Cagub dan Cawagub Jawa Tengah, Sudirman Said (kanan) dan Ida Fauziah (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/R. Rekotomo

VIVA – Debat pertama calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah 2018 dihelat di Hotel Patrajasa Semarang pada Jumat malam, 20 April 2018. Dua pasangan calon, yakni Ganjar Pranowo-Taj Yasin dan Sudirman Said-Ida Fauziyah, langsung tancap gas saat memaparkan visi dan misinya.

Diah Warih Muncul di Bursa Cagub-Cawagub Jateng, Bersaing dengan Kaesang hingga FX Rudy

Ganjar mendapat giliran pertama menyampaikan visi-misinya oleh moderator. Tema debat terkait kesejahteraan sosial. Selama satu setengah menit, Ganjar mengawali dengan mengutip semangat dan cita-cita Sukarno dan Hatta saat memproklamasikan Republik Indonesia.

"Mimpi besar mereka tentu dilanjutkan anak cucunya. Maka Jateng harus berdiri dan sejahtera tetep 'Mboten Korupsi Mboten Ngapusi (bahasa Jawa: Tidak korupsi, tidak membohongi)'," kata Ganjar.

Sudirman Said Ungkap Timnas Amin Siap Gugat Hasil Pemilu 2024 ke MK

Calon petahana itu lalu memaparkan misinya membangun Jateng, yakni pemerataan pembangunan, penurunan kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, masyarakat religius yang menjadi benteng ketahanan diri.

Giliran rivalnya, Sudirman Said, menyampaikan visi misinya. Berbeda dengan Ganjar, Sudirman langsung menyerang dengan mengkritik keras terhadap calon nomor satu itu.

Sudirman Said soal Rencana Pertemuan JK-Megawati: Itu Pribadi, Kita Tak Bisa Cawe-cawe

"Tujuan bernegara membangun kesejahteraan sosial. Dan masyarakat Jawa Tengah berkata, lima tahun terakhir kemiskinan masih tinggi, pengangguran banyak," kata Sudirman.

Selain dua kritik itu, Sudirman juga blakblakan menyebutkan kepemimpinan Ganjar Pranowo selama lima tahun terakhir telah gagal. Kegagalan disebutkan terkait program Kartu Tani.

"Kartu Tani gagal menyejahterakan petani kita. Maka kita datang untuk 22 janji kerja. Kita akan ciptakan lima 5 juta lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan. Tapi kami bukan superman dan mari bersama-sama ‘Mbangun Jateng Mukti Bareng (bahasa Jawa: Membangun Jateng membutuhkan kebersamaan)," ujarnya. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya