Blusukan, Ridwan Kamil Diminta Buat Teknologi Produksi Garam

Cagub Jawa Barat Ridwan Kamil saat kunjungi Indramayu, Jawa Barat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Adi Suparman (Bandung)

VIVA – Calon gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, diminta membuat teknologi untuk mempermudah produksi garam di kawasan Pantai Dadap, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. 

'Akan Istikharah', Kode Keras Iwan Bule Siap Maju di Pilkada Jabar

Salah satu warga Desa Dadap, Kabupaten Indramayu, Yudi, yang berprofesi petani garam sekaligus guru honorer, mengemukakan produksi garam hingga saat ini masih dikelola secara konvensional.

Hal itu dikemukakan Yudi saat berdialog dengan Ridwan Kamil ketika berkampanye, di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Dadap, Kabupaten Indramayu, Selasa, 24 April 2018.

Ridwan Kamil Teratas, Airin-Desy Ratnasari Kejutan di Pilkada Jabar

"Kalau tidak ada Matahari, maka kami tidak produksi garam. Kami ingin pak Ridwan Kamil bawa teknologi ke desa kami, agar garam bisa diproduksi tanpa mengandalkan Matahari dan tanpa membutuhkan lahan yang banyak," ujar Yudi.

Selain teknologi produksi, Yudi berharap, Pemerintah Provinsi Jawa Barat lima tahun ke depan memberikan kemudahan, dalam mencari modal untuk pengembangan UKM petani garam. "Kami juga ingin Pak Ridwan memberikan bantuan modal untuk petani garam," katanya.

Pilkada Serentak di Sumut, Mendagri: Semua Siap

Menjawab pertanyaan tersebut, Ridwan Kamil mengatakan, program satu desa satu perusahaan menjadi solusi bagi petani garam, yaitu dengan pinjaman kredit Masjid Sejahtera (Mesra), dengan nilai pinjaman maksimal Rp30 juta tanpa agunan dan bunga.

"Warga yang mau pinjam tinggal datang ke masjid, minta rekomendasi ketua DKM," ujar pria yang akrab disapa Emil ini.

Menurut Emil, untuk meningkatkan perekonomian nelayan di wilayah tersebut, harus ada kegiatan usaha. "Di Desa Dadap ini juga harus ada kegiatan bisnis yang menyejahterakan warga desa, sehingga orang desa tidak harus urbanisasi ke kota karena desa memberikan pekerjaan dan penghasilan yang tidak kalah dengan orang kota," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya