Anak Gorok Leher Ibu Kandung hingga Putus

Ilustrasi Korban pembunuhan
Sumber :
  • VIVA.co.id/M. Ali. Wafa

VIVA – Seorang anak tega membunuh ibu kandungnya di Klaten, Jawa Tengah. Anak yang bernama Dwi Yulianto (33 tahun) membunuh ibunya, Juwariyah (60 tahun), dengan cara menggorok leher hingga putus.

Biadab dan Sadis, Anak Durhaka di Sultra Bunuh Ibu Kandung Gegara Pulang Kerja Tak Ada Makanan

Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA, kasus pembunuhan ibu kandung itu terjadi di Dukuh Pepe, Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Klaten, pada Minggu malam, 29 April 2018.

Pembunuhan dilakukan di rumah ibu dan anak itu. Saksi mata yang pertama mengetahui adalah suami Juwariyah atau ayah pelaku, Rohmat (62 tahun). Dia mengetahui sepulang dari hajatan di rumah tetangganya.

Terpopuler: PDIP Persilakan PPP Cabut dari Koalisi, Elektabilitas Anies Nyungsep

"Saat pulang ke rumah, suami korban yang juga ayah korban mendapati istrinya bersimbah darah di depan ruangan utama atau kamar tamu," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Klaten, Ajun Komisaris Polisi Suardi Jumaing, pada Senin, 30 April.

Kondisi korban saat ditemukan sudah meninggal dengan kepala terputus dari tubuh korban. Rohmat panik dan langsung meminta tolong warga dan melapor kepada polisi.

Istri Sudah Tewas, Begini Kondisi Tragis Munir yang Nyaris Dibunuh Anak Pakai Golok

Setelah itu polisi pun datang ke lokasi pembunuhan dan menangkap pelaku. Petugas segera membawanya ke rumah sakit jiwa karena berdasarkan catatan medis RSJD Dr RM Soedjarwadi, pelaku masih melakukan kontrol pemeriksaan.

"Dari hasil catatan medis, pelaku dibawa ke RSJ pada 9 Februari 2018. Kemudian dari catatan Dinas Sosial bahwa pelaku merupakan pasien dari Dinas Sosial hingga saat ini," katanya.

Berdasarkan sejumlah keterangan saksi, kondisi kejiwaan pelaku mulai terganggu sejak lulus SMK pada 2003. Dia adalah anak kedua dari dua bersaudara.

Polisi belum bisa meminta keterangan dari Rohmat karena dia masih syok dan mengigau setelah kejadian itu. Pelaku juga belum bisa dimintai keterangan tentang motif pembunuhan itu. Bahkan, saat petugas menginterogasi, pelaku tidak bisa menjawab pertanyaan dari penyidik.

"Pemeriksaan kepada pelaku juga tidak nyambung antara pertanyaan yang diajukan dengan jawabannya. Jawabannya hanya satu, kok baunya kayak bau kembang," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya