Kapolri Sebut Asian Games Kalah Pamor daripada Pilkada

Kepala Kepolisian Jenderal Polisi Tito Karnavian (kiri).
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karvanian menyatakan, sosialisasi atau gaung mengenai perhelatan Asian Games 2018 terkesan ‘tertutup’ lantaran hampir bersamaan dengan agenda politik.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Tito melihat, masyarakat banyak tersedot perhatiannya terkait dinamika politik yakni pelaksanaan pilkada serentak dan dilanjutkan Pemilihan Legislatif, Presiden dan Wakil Presiden pada 2019.

"Harusnya event ini jadi cooling system di tengah situasi politik yang hangat," kata Tito saat menghadiri diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Rabu 2 Mei 2018.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Di sisi lain, Tito menyampaikan, perhelatan olahraga terbesar se-Asia itu diharapkan dapat meredam konstelasi politik di Tanah Air.

Ia berharap, seluruh pemangku kepentingan mulai dari panitia pelaksana (Inasgoc) hingga Kementerian Pemuda dan Olahraga makin masif menyosialisasikan acara besar ini.

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

Menurut dia, keberhasilan Asian Games nanti juga memengaruhi citra Indonesia di mata dunia.

"Dengan Asian Games, tidak melulu tercekoki pertarungan politik, tapi mengamankan Asian Games untuk memberi image bangsa yang akhirnya berdampak datangnya investor. Supaya masyarakat tak terus dicekoki pertarungan kekuasaan, lebih baik pertarungan medali," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyoroti minimnya promosi Asian Games 2018.

Ia meminta, panitia dalam hal ini Inasgoc dan pihak terkait memperhatikan kritiknya itu. Sebab, dengan jangka waktu yang terbilang pendek mendekati pelaksanaan, masih banyak publik belum mengetahui tentang keberadaan pesta olahraga itu, di mana Indonesia sudah dua kali menjadi tuan rumah.

"Saya melihat terutama di sisi promosi untuk Asian Games, baik di media lokal maupun media internasional, saya lihat belum ada pergerakan yang sangat signifikan," kata Jokowi saat rapat kabinet terbatas di Istana Bogor, Rabu 18 April 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya