Jokowi Perintahkan Kapolri Tindak Preman Pemalak Sopir Truk

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan) memberi hormat kapada Presiden Joko Widodo (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Setelah mendengarkan keluhan-keluhan dari para sopir truk pengangkut logistik di berbagai daerah, Presiden Joko Widodo langsung menginstruksikan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Wakapolri Komjen Syafruddin, untuk meringkus para pelaku.

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Presiden Jokowi menegaskan, tindakan-tindakan seperti itu tidak boleh terjadi. Apalagi kini sudah sangat meresahkan para sopir truk.

"Terlalu banyaknya premanisme di jalan, ada juga pungli aparat, sudah saya perintahkan langsung Kapolri, Wakapolri segera ditindaklanjuti, tidak bisa seperti itu tuh, yang pertama meresahkan, ketidaknyamanan," kata Presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Selasa 8 Mei 2018.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Selain itu, akibat aksi premanisme dan pungli ini, membuat ongkos distribusi logistik menjadi sangat mahal. Karena adanya biaya tambahan yakni untuk jatah preman, seperti yang dikeluhkan para sopir.

Beberapa daerah yang rawan premanisme dikeluhkan para sopir dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi seperti di jalur Sumatera. Baik itu di jalur Aceh, Riau, Palembang hingga Lampung. Sementara di Jakarta, juga terjadi di Marunda dan Cakung-Cilincing Jakarta Utara.

JPO Baru Dibangun di Cilincing Langsung Hancur Ditabrak Truk Kontainer

Tidak tanggung-tanggung, bahkan karena aksi premanisme ini mereka sampai memalak para sopir tersebut hingga jutaan rupiah. "Ini langsung saya perintahkan Kapolri, Wakapolri segera ditindaklanjuti," katanya.

Tidak akan ada ampun. Apalagi kalau yang terbukti melakukan premanisme adalah aparat. Jokowi menegaskan, tidak akan ada toleransi. "Disikat semuanya," kata Jokowi.

Dalam pertemuan yang turut dihadiri Wakapolri dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Jokowi mengatakan, menteri dan Wakapolri sudah memahami apa yang harus dilakukan.

Jokowi menolak dikatakan bahwa Siber Pungli (Sapu Bersih Pungutan Liar) yang di bawah Kemenko Polhukam tidak efektif dengan adanya persoalan ini. Menurut Jokowi, Siber Pungli tetap berjalan efektif.

"Coba dilihat sekarang Siber Pungli sudah nangkep berapa ribu? tapi masih. Oleh sebab itu saya denger, saya dengar-dengar pas ke bawah, saya kumpulkan untuk mengonfirmasi itu dan ternyata betul, ya sudah harus dibersihkan." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya