Gerindra Jabar Ikut Girang Kasus Rizieq Shihab Dihentikan

Cagub dan Cawagub Jawa Barat, Sudrajat (kiri) - Ahmad Syaikhu (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Novrian Arbi

VIVA – Partai Gerindra ikut girang setelah polisi menghentikan penyidikan perkara dugaan penghinaan terhadap Pancasila dengan tersangka Rizieq Shihab, Imam Besar Front Pembela Islam.

Omongan Adem Habib Rizieq ke Ibu-ibu soal Capres: Gak Boleh Maksa dan Kafirkan Orang

Keputusan itu pun diyakini memengaruhi situasi politik di Jawa Barat, terutama dalam upaya pemenangan calon gubernur dan wakil gubernur Sudrajat dan Ahmad Syaikhu. Sebab, Rizieq Shihab adalah salah satu pemuka Islam yang terang-terangan mendukung Sudrajat-Ahmad Syaikhu.

Ketua Partai Gerindra Jawa Barat, Mulyadi mengatakan, bahwa Rizieq Shihab menyampaikan langsung dukungan kepada Sudrajat-Ahmad Syaikhu saat pasangan itu menemui sang pemimpin FPI di Madina, Arab Saudi, beberapa waktu lalu.

Istri Habib Rizieq Shihab Meninggal Dunia, Ini Profil Syarifah Fadhlun Yahya

"Saya sebagai pribadi dan sebagai umat muslim terkait SP3 (Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3)) Habib Rizieq, bersyukur. SP3 ini dikeluarkan secara objektif, apa adanya; ke depan tidak ada lagi kriminalisasi ulama. Pasangan Asyik (Sudrajat-Ahmad Syaikhu) akan terus berjuang," ujar Mulyadi di Bandung pada Selasa malam, 8 Mei 2018.

Dengan dukungan tambahan dari para habib, kata Mulyadi, keputusan para ulama dan kiai untuk mendukung tentu melalui pertimbangan mendalam. "Adanya imbauan dari suara Habaib pasti akan diikuti jemaahnya. Dukungan ini tidak sembarangan pasti sudah ada kajian, tentu akan sangat berpengaruh," katanya.

Anies-Cak Imin Bertemu Rizieq Shihab, Hotman Paris Diadukan ke Polisi oleh Remaja Perempuan

Munculnya figur Rizieq dalam Pilgub Jawa Barat, menurutnya, menjadi kekuatan tambahan tim pemenangan. Dia menegaskan, bahwa partainya tidak bermaksud memanfaatkan permasalahan itu untuk kepentingan politik, tetapi sebenarnya masyarakat sudah dapat menganalisis dan menyimpulkan sendiri atas kasus itu.

"Kami tidak akan memanfaatkan agama untuk politik. Tapi, politik untuk agama, jangan dibalik, karena ini penting," ujar Mulyadi.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah Jawa Barat menerbitkan SP3 atas kasus penghinaan Pancasila dengan tersangka Rizieq Shihab pada Februari 2018. Kabar resminya memang baru diketahui publik pada 4 Mei setelah polisi mengonfirmasinya kepada pers.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko, berdasarkan evaluasi para penyidik, kasus yang dilaporkan Sukmawati Soekarno Putri itu tidak cukup bukti untuk diusut tuntas. "Kita sudah melakukan penyidikan secara keseluruhan, namun itu kurang cukup bukti. Laporannya cuma satu," katanya. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya