Kisah Anggota Brimob Dibuat Komik dan Bikin Mata Berlinang

Komik yang didedikasikan untuk para Anggota Brimob.
Sumber :
  • Instagram @otoycihuy

VIVA – Sebuah komik dibuat oleh salah satu anggota Polri yang didedikasikan untuk keenam anggota Brimob yang tewas saat dan usai kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Dalam komik tersebut, cerita berawal saat seorang anggota Polri sedang menonton bioskop bersama anak dan istrinya.

Kemenparekraf Dukung Penuh Karya Anak Bangsa Platform Komik Digital Comicone.id

Saat itu, sang anak mengeluhkan pahlawan yang kalah dalam film tersebut. Sang ayah yang merupakan anggota Polri pun menyebut tidak ada pahlawan yang kalah. Bahkan, ia menyebut pahlawan akan hidup kembali jika mati untuk mengalahkan orang jahat.

Sang ayah pun menyampaikan pesan ke anak bahwa kekuatan untuk melindungi takkan pernah kalah dari kekuatan untuk merusak. Tak berselang berapa lama, sang ayah pun pamit untuk berdinas.

Kiesha Alvaro Bintangi Film Siksa Neraka, Diadaptasi dari Komik Populer Tahun 1980an

Sang anak pun enggan melepas kepergian sang ayah untuk berdinas. Namun sang ibu memberikan penjelasan ke sang anak jika ayahnya bekerja untuk melindungi masyarakat dari orang jahat.

Usai anggota Polri tersebut berangkat, tiba-tiba sang ibu mendapatkan kabar adanya kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob pada Selasa, 8 Mei kemarin.

Serial Bandelnya Judith, Adaptasi dari Komik Remaja Masa Kini Bakal Tayang Akhir November

Sang ibu pun menangis karena mengetahui suaminya menjadi salah satu korban yang gugur dalam peristiwa tersebut. Sang anak pun menangis dan menyebut bahwa ayahnya bakal hidup kembali karena teringat pesan sang ayah jika pahlawan akan hidup kembali untuk membasmi kejahatan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal mengatakan, komik tersebut dibuat oleh seorang perwira Polri.

"Komik itu dibuat oleh seorang perwira Polri yang didedikasikan kepada enam anggota yang gugur," ujar Iqbal ketika dikonfirmasi, Jumat 11 Mei 2018.

Selain itu, Iqbal pun menyampaikan rata-rata para anggota Polri yang gugur masih tergolong usia muda dan memiliki anak yang belum dewasa.

"Masyarakat juga harus tahu memang dedikasi kinerja Polri dengan segala risiko," ujarnya.

Kapolri saat melakukan penghormatan terakhir pada Bripka Frenje.

Sebelumnya, lima anggota Polri gugur saat kerusuhan yang berujung penyanderaan di Mako Brimob pada Selasa, 8 Mei 2018. Usai 36 jam berlangsung, Polri pun berhasil melakukan pengamanan dan 155 narapidana akhirnya menyerah.

Selang sehari paska kejadian tersebut, satu orang anggota Polri lainnya bernama Bripka Prenje ditusuk oleh seseorang di dalam Mako Brimob. Nyawa Bripka Prenje pun tak tertolong dan meninggal usai mengalami luka tusuk oleh orang yang diketahui bernama Tendi Sumarno (22).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya