- VIVA co.id/ Dwi Royanto
VIVA – Aparat Kepolisian Resor Kota Besar Semarang, Jawa Tengah melakukan penyisiran dan pengamanan ketat terhadap puluhan gereja di wilayahnya. Langkah tersebut mencegah aksi terorisme lanjutan paska pengeboman tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur.
Total ada 10 gereja di Semarang yang dilakukan penyisiran polisi pada Minggu pagi hingga siang ini. Sepuluh gereja masing-masing; Gereja Katedral, GKI Beringin, Gereja Admodirono, Gereja Katolik Santa Maria, Gereja Blenduk, GKI Gereformet Kariadi, Gereja Karang Panas, Gereja Alfa Omega, Gereja Pringgading dan Gereja Mawar Saron.
Penyisiran disertai dengan menerjunkan anjing pelacak. Mereka lalu menyisir seluruh lokasi gereja untuk mencari benda-benda mencurigakan, seperti bahan peledak.
"Total 10 gereja kita lakukan penyisiran. Tentu untuk mengamankan kota Semarang agar kondusif karena kita tahu kejadian di Surabaya pagi tadi cukup meresahkan, " kata Kepala Sub Unit Satwa Polrestabes Semaang, Apitu Iswanto, Minggu, 13 Mei 2018.
Ia menyebutkan, penyisiran dan pengamanan ketat wilayah gereja akan dilakukan hingga beberapa hari mendatang. Hal itu memastikan kondisi keamanan dan mengurangi rasa takut jemaat.
Bernard Samual, salah seorang jemaat Gereja Katredal mengapresiasi langkah cepat aparat kepolisian. Ia pun mengutuk keras terhadap aksi terorisme yang menimbulkan sejumlah korban jiwa.
"Kami turut berduka cita dan mendukung aparat kepolisian untuk mengusut tuntas. Kami berdoa bagi para korban supaya warga juga mendapatkan kekuatan dan supaya bisa beribadah kembali dengan baik, "katanya.
Hingga saat ini total korban meninggal aksi pengeboman tiga gereja di Surabaya berjumlah 9 orang dan 40 orang luka-luka. Aksi teror itu terjadi sekitar pukul 07.30 pagi saat umat katolik sedang beribadah Misa pagi.
