Ratusan Teroris di Pulau Jawa Bergerak Sambut Undangan ISIS

Garis polisi di tiga gereja Surabaya
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Didik Suhartono

VIVA – Ratusan anggota radikal yang berafiliasi dengan kelompok teroris, ISIS, telah masuk ke wilayah pulau Jawa. Aksi ini menyusul adanya surat undangan seruan jihad dan membebaskan rekan mereka saat insiden kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!

Demikian keterangan itu disampaikan pengamat teroris, Al Chaidar, saat dikonfirmasi VIVA, Minggu 13 Mei 2018. Mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) ini bahkan mengaku telah memetakan pergerakan mereka.

“Sudah terpetakan sejak kemarin dari Jawa Barat sekitar 57 orang, dari Banten ada sekitar 13 orang, dari Jateng 71 orang, dari Surabaya ada sekitar 106, terus dari Madura itu sekitar 11 hingga 12 orang. Dari Medan katanya akan ada hari ini,” katanya.

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Mereka, lanjut Al Chaidar, adalah kelompok JAD yang berafiliasi dengan ISIS. Mereka rata-rata bergerak dari jalur darat. “Kalau dari seruan yang saya dapat infonya, mereka bakal menyerang dengan menggunakan seluruh apa yang ada. Kebanyakan menggunakan pisau dapur, kalau bom biasanya JAD,” tuturnya.

Al Chaidar menambahkan, aksi serangan membabi buta yang terjadi belakangan ini oleh kelompok radikal merupakan imbas dari kerusuhan di rumah tahanan (Rutan) Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, beberapa hari lalu.

Tidak Hanya di Rusia, Ada Deretan Jejak ISIS dalam Aksi Teror di Indonesia

Serangan ini semakin masif lantaran adanya undangan yang berisi seruan jihad untuk seluruh anggota JAD yang berafiliasi dengan ISIS.

Hal itu diungkapkan Al Chaidar menyusul terjadinya serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu, 13 Mei 2018. “Ini sifatnya eksistensi, perpanjangan dari insiden Mako Brimob kemarin ini imbasnya,” katanya.

Undangan atau seruan yang mengajak untuk melakukan jihad itu disebar sejak tanggal 9 Mei 2018, kemarin. Dalam seruan jihad itu juga ditujukan untuk membantu rekan mereka yang berada di Mako Brimob.

“Perpanjangan karena memang ada undangan yang mereka terima berupa seruan jihad untuk seluruh anggota JAD dan anggota lone wolf ISIS. Seruan disampaikan tanggal 9 Mei kemarin untuk segera membantu yang di Mako Brimob dan mereka tidak tahu jika yang di sana sudah menyerah, mereka menganggap masih ada dan secepatnya program jihad,” jelasnya.

Serangan mereka, kata Al Chaidar, yang pertama ditujukan untuk polisi, rumah ibadah non muslim, baru setelah itu tempat keramaian dan tempat-tempat ibadah kelompok sekte yang dianggap sesat.

“Ini spontan, setahu saya tidak satu pun peneliti yang pernah mengungkap tentang perencanan atau pun desain besar yang dilakukan ISIS, karena mereka sedang berkonsentrasi di Suriah, daerah yang sempat mereka kuasai hilang.

Perketat Pengamanan

Sementara itu, tak ingin kecolongan aparat bersenjata lengkap juga semakin mempertebal kekuatan khususnya di sejumlah lokasi yang dianggap rawan. Di Depok, Jawa Barat, aparat juga terlihat sibuk melakukan penjagaan di sejumlah gereja. Di antaranya adalah Gereja Gideon samping Mako Brimob Kelapa Dua dan Gereja Bethel Indonesia, dekat Polresta Depok.

“Bersama TNI kami akan terus melakukan penjagaan, dan kami mengimbau pada masyaraat untuk tidak takut serta tidak terpancing dengan info yang belum jelas kebenaranya,” kata Wakapolresta Depok, Ajun Komisaris Besar Polisi Arif Budiman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya