Kutuk Teror Bom Surabaya, Ini Pesan Ustaz Bahtiar Nasir

Lokasi ledakan bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Surabaya
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA – Salah seorang aktivis gerakan aksi 212 yang juga Anggota Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa-Ulama (GNPF Ulama) ustaz Bahtiar Nasir angkat bicara soal peristiwa pemboman tiga Gereja di Surabaya. Bahtiar menegaskan ulah terduga pelaku sudah mencoreng agama Islam.

Hakim India Hukum Mati 38 Terdakwa Ledakan Bom 2008

"Innalillahi Waa Innailaihi rajiun, siapapun pelaku di balik ini semua, yang terjadi di tiga gereja di Surabaya, Anda tidak akan pernah bisa sembunyi, Anda tidak akan pernah bisa lari," kata Bahtiar dikutip dari video yang ramai di media sosial, Minggu, 13 Mei 2018.

Ia mengatakan ulah pelaku tak akan bisa mengubah Islam sebagai agama cinta damai.

2 Tersangka Ledakan di Sibolga Ternyata Simpan 60 Botol Bom Ikan

"Allah SWT dapat melihat Anda dengan terang lebih terang daripada matahari, dan Anda tidak akan bisa mencoreng-moreng wajah Islam kami yang cinta damai, yang menginginkan kedamaian dan persatuan," ujar Bahtiar.

Selain itu, Bachtiar juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tidak mudah terpancing dengan isu-isu miring yang banyak beredar di media sosial. Terlebih lagi dengan banyaknya pesan-pesan yang mengarah pada ajakan untuk berjihad dengan landasan asumsi penulis pesan.

Polri Ungkap Kronologi Ledakan Tangkahan Ikan di Sibolga

Menurut dia, saat ini pesan-pesan yang banyak disampaikan oleh akun-akun bodong cenderung mengarahkan masyarakat kepada konflik horizontal.

"Kepada saudara-saudaraku kaum muslimin muslimat, hati-hati kepada akun-akun yang menyodorkan teori-teori yang sebetulnya asumsi, yang Anda tidak mengerti, yang akhirnya membenarkan kejahatan ini," tuturnya.

Selain mengecam keras para pelaku teror, Bahtiar juga mengimbau agar umat Kristiani yang menjadi korban ledakan tidak terprovokasi. Ia pun berharap seluruh masyarakat Indonesia dapat tetap menjaga ukhuwah atau persatuan dan kesatuan antar sesama.

"Kepada saudaraku yang non-muslim, kita semua bersaudara, kita akan selamanya bersaudara, kita akan terus menjaga persatuan kesatuan dan perdamaian untuk Indonesia kita ini," sebutnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, publik Tanah Air khususnya masyarakat Jawa Timur dikejutkan dengan teror bom tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu pagi, 13 Mei 2018.

Aksi biadab ini dilakukan terduga pelaku dengan meledakkan tiga gereja sekaligus dalam waktu yang hampir bersamaan. Tiga gereja yang menjadi sasaran adalah Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya.

Atas insiden itu setidaknya 13 orang meninggal dunia dan sekitar 41 orang lainnya mengalami luka-luka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya