Ada Benda Mencurigakan, Tim Gegana Perketat Bandara Semarang

Benda mencurigakan di Bandara Semarang
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang menetapkan status siaga satu pasca serangkaian teror bom di Surabaya, Jawa Timur. Keamanan diperketat dengan menerjunkan pasukan polisi penjinak bom.

Bersamaan Peringatan HUT Polri, Polisi Temukan Bom Rakitan di Pariaman Sumatra Barat

Airport Security Protection Section Head, Angkasa Pura I, Celly Lewerissa mengatakan, pengawasan ketat wilayah bandara dilakukan untuk mengantisipasi adanya teror di area vital. Satu regu tim Gegana Polda Jateng dikerahkan dengan backup TNI.

"Ada juga bantuan pengamanan 15 personel Lanumad yang mempertebal penjagaan di pintu masuk bandara. Dari pihak Avsec juga menerjunkan lima personel ditambah lima personel Polsek Semarang Barat," kata Celly di Bandara Ahmad Yani, Senin, 14 Mei 2018.

Gibran Jamin Penemuan Benda Diduga Bom Tak Ganggu Pertemuan G20

Pengetatan area bandara, lanjut dia, dilakukan dengan memeriksa semua pengemudi kendaraan pribadi serta para penumpang di terminal keberangkatan dan kedatangan. "Kami lakukan mulai pagi hari sampai malam hari. Siaga satu sampai dalam batas waktu tidak ditentukan," katanya.

Temuan Mencurigakan

Kapolresta Solo Pastikan Benda Ditemukan Dekat Kantor Gibran Bukan Bom

Sementara itu, Airport Operation and Services Department Head PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Agus Sina, menambahkan pengerahan pasukan penjinak bom itu menyusul adanya kabar mengejutkan temuan benda mencurigakan milik penumpang pada pukul 08.00 pagi tadi. Temuan benda mencurigakan itu berada di tenant bandara.

"Barang mencurigakan itu milik penumpang Garuda nomor lambung 230 asal Jakarta yang tertinggal di tenant," kata Agus.

Atas temuan itu, pemilik barang lalu dipanggil untuk memastikan kepemilikannya oleh pihak security. Selanjutnya barang mencurigakan itu diperiksa mesin pemindai (X-Ray).

"Tampilannya menyerupai benda berbahaya. Tapi ternyata itu alat spare part exavator. Setelah dipastikan tidak berbahaya, benda itu diserahkan lagi ke pemiliknya," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya