Ridwan Kamil Vs Deddy Mizwar Memanas di Debat Kedua

Para calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat sebelum mengikuti debat kandidat di kampus Universitas Indonesia di Depok pada Senin malam, 14 Mei 2018.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Debat publik Pilgub Jawa Barat putaran kedua yang berlangsung di kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, berlangsung cukup sengit pada Senin malam, 14 Mei 2018. Di awal pembukaan, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum bahkan langsung diserang dua pasangan lain.

Deddy Mizwar Anggap Sebutan Prabowo "Presiden Gemoy" demi Pemilu Riang Gembira

Salah satu yang mengkritik mereka ialah Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. Hal itu berawal ketika Ridwan Kamil dan Uu dimintai pendapat tentang kerusakan lingkungan di Jawa Barat, khususnya banjir dan lahan gundul.

"Lingkungan bisa dikendalikan dengan cara kepatuhan terhadap konsep tata ruang. Kalau soal pertanian kami punya program khusus, yakni tetes infus. Di padang pasir pun buah akan tumbuh. Dan soal banjir tentu kami berkoordinasi dengan sejumlah dinas terkait," katanya.

Cerita Deddy Mizwar Bikin Film Religi Tanpa Pandang Untung dan Rugi

Namun, menurut Tubagus Hasanuddin, dampak kerusakan lingkungan bisa dilakukan dengan merehabilitasi lahan yang sudah hancur dan mereklamasi daerah yang sudah gundul.

"Kemudian kami akan memperketat pemberian izin dan hukum yang tegas terhadap perusak lingkungan. Kami harus memperlakukan pengawasan yang ketat," katanya.

8 Artis yang Menjadi Pejabat Daerah, Ada yang Dibekuk KPK hingga Mengundurkan Diri

Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu menilai masalah banjir, terutama di Bandung, tidak disikapi serius. "Banjir ini adalah faktor yang harus digeluti. Ini terkait dengan yang di Bandung. Di Bandung justru tidak membentuk badan penanggulangan daerah, ini akan sangat rentan jika terjadi musibah," katanya.

"Bicara lingkungan, nomor urut satu (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum) tidak berbicara itu di visi misinya, jangan ngarang. Baguslah kalau ada inovasi pertanian," kata Deddy Mizwar.

Pernyataan itu kemudian disanggah Ridwan Kamil. Menurutnya, kritikan yang disampaikan Ahmad Syaikhu tidak tepat, ketika mengatakan Bandung belum memiliki badan penanggulangan bencana.

"Itu hanya masalah judul-judulan. Yang penting, mah, aksinya cepat tanggap. Bencana hidrologis kebanyakan ada di Jabar itulah komitmen kami untuk membenahinya," kata wali kota nonaktif Bandung itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya