Ganjar Pranowo: Enthus Soesmono Berani dan Ceplas-ceplos

Calon Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

VIVA - Gubernur Jawa Tengah nonaktif, Ganjar Pranowo, mempunyai pengalaman yang tak terlupakan mengenang sosok almarhum Bupati petahana Tegal, Enthus Soesmono. Di mata Ganjar, Enthus merupakan sosok kepala daerah yang paling unik di Jawa Tengah.

Rizal Ramli Meninggal Dunia, Sri Mulyani: Selamat Beristirahat di Sisi Terbaik Allah SWT

"Pak Enthus itu sahabat saya, dia orangnya berani dan cenderung ceplas ceplos, tapi maksud hatinya baik. Saya merasa kehilangan dan mendoakan semoga Pak Enthus khusnul khotimah, " kata Ganjar, Selasa, 15 Mei 2018.

Ganjar mengenang betul pengalaman yang terlupa saat bersama bupati dan dalang kondang tersebut. Sebagai seorang kepala daerah baru yang punya background seniman, Enthus tak ragu dalam dalam berpendapat.

Bambang Kristiono Sang ‘Samurai Prabowo’ Meninggal Dunia

"(Dulu) waktu saya rapat pertama, diinterupsi sama beliau, beliau nyerocos banyak sekali, sehingga semua ditembaki satu persatu. Tapi setelah itu kami jadi dekat. Apa maunya? Ternyata cara dia menyampaikan memang gaya Enthus betul, gaya seorang dalang, seniman yang dia melihat rapat itu seperti sedang ndalang," ujar Ganjar menceritakan.

Dari sana, Ganjar mulai mengenal sosok Enthus. Ia menilai sosok Enthus Soesmono selalu transparan, berani dan tidak ragu dalam menyampaikan apa saja kepada siapa pun juga.

Sekjen Gerindra: Desmond Mahesa Orang yang Kritis dan Sangat Mencintai Partainya

"Ini unik dari seluruh kepala daerah di Jawa Tengah. Dia berani dan saya suka. Dia kritik kejaksaan, dia kritik kepolisian, bahkan waktu dengan KPK dia paling banyak cerita. Waktu latihan KPK dia dapat ranking di atas, integritasnya diuji di situ dan relatif baik," ujarnya.

Ganjar pun menilai apa yang dikerjakan Enthus saat memimpin Kabupaten Tegal relatif cukup baik. Di mana komunikasi rutin selalu dibangun bersama gubernur. Enthus juga tak ragu untuk bertanya mengenai masalah dan kendala yang dihadapi saat memimpin Tegal.

"Berkeseniannya enggak pernah lepas, bercandanya juga enggak pernah lepas, orangnya cukup serius, meskipun dari seniman menjadi politisi dan bupati. Tapi dia mencoba untuk selalu belajar dan tidak meninggalkan akarnya (sebagai seniman), " katanya.

Enthus Soesmono meninggal dunia di usia 52 tahun akibat sakit jantung pada Senin malam, 14 Mei 2018. Bupati yang masih aktif mendalang itu meninggal saat dirinya kembali mencalonkan sebagai bupati untuk periode kedua bersama wakilnya Umi Azizah. Keduanya diusung oleh satu partai yakni PKB. Jenazah dimakamkan di kampung halamannya hari ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya