- ANTARA FOTO/Umarul Faruq
VIVA – Kementerian Agama mengakui bahwa Wiqoya (48 tahun), istri terduga teroris Budi Satrio (49), yang ditembak mati oleh Densus 88 di Sidoarjo, adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kantor wilayah Kementerian Agama Jawa Timur.
Atas peristiwa tersebut, Direktur Jenderal Pembinaan Masyarakat (Binmas) di Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin, menyatakan lembaganya semakin memperketat pengawasan pegawai.
"Kami lakukan kemitraan, terutama dengan BNPT," kata Amin di kantor Kementerian Agama, Selasa malam 15 Mei 2018.
Selain itu kerjasama dengan BNPT terkait dengan pembekalan bagi pegawai Kementerian Agama terkait bahaya paham radikal dan berbagai aksi kelompok terorisme.
Amin menambahkan Kemenag semakin memperketat proses seleksi calon pegawai. Kebetulan Kemenag saat ini sedang melakukan seleksi pegawai.
"Karena itu, saat kami lakukan seleksi penyuluh non PNS kami harus pastikan bahwa mereka bukan bagian dari ormas yang terlarang,” kata dia.
Amin memastikan Kemenag juga melakukan langkah konkret untuk melawan paham radikal dan kelompok teroris hingga ke akar rumput.
"Kami juga masuk ke desa-desa untuk terus melakukan upaya penyuluhan, agar yang di desa tidak terpengaruh bahaya ideologi terorisme," katanya. (ren)