Polres Tanah Datar Rahasiakan Isi Dus yang Diduga Bom

Polisi mengamankan paket diduga bom di masjid. (Foto ilustrasi).
Sumber :

VIVA - Walau sudah diamankan dan diteliti di Mapolres Tanah Datar oleh tim Penjinak Bom Mapolda Sumatera Barat, namun kepolisian hingga kini masih merahasiakan isi dari paket dus yang semula diduga kuat merupakan Bom. Paket itu ditemukan di sudut teras Masjid Ikhsan, Kabupaten Tanah Datar, pada Rabu, 23 Mei 2018, sekitar pukul 13.30 WIB.

Polisi Buru Pelaku yang Taruh Benda Mencurigakan Dekat Kantor Gibran

Tim Gegana dan kepolisian setempat masih enggan mengungkap detail isi dari paket dus tersebut, lantaran tidak ingin membuat resah, dan tetap ingin menjaga ketentraman warga setempat.

"Kami sudah buka paket tersebut dan teliti isinya. Namun, terkait detail isi, tidak untuk dipublikasikan. Saat ini, paket itu sudah dibawa tim Gegana ke Padang untuk ditindaklanjuti," kata Kapolres Tanah Datar, AKBP Bayuaji Yudha Prajas, Rabu malam 23 Mei 2018.

Kapolresta Solo Pastikan Benda Ditemukan Dekat Kantor Gibran Bukan Bom

Saat ditanya kembali tentang detail isi paket mencurigakan tersebut, Bayuaji hanya menjelaskan, berdasarkan resi pengiriman yang tertera pada dus berukuran 20x10x 30 centimeter tersebut, adalah minyak rambut pomed.

"Ya tidak berbahaya. Hanya minyak rambut saja. Namun, tadi saat diperiksa menggunakan metal detector, ada kandungan logamnya. Sekarang sudah dibawa ke Padang," katanya.

Polisi Pastikan Bukan Bom, Ini Isi Benda Mencurigakan di Masjid UNY

Saat ini, lanjut Bayuaji, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap kurir berinisial HW yang merupakan pengantar paket tersebut. Di samping juga tengah meminta keterangan terhadap pengurus masjid terkait pemesanan paket ini.

Berdasarkan keterangan sementara dari pengurus masjid, mereka sama sekali tidak pernah merasa memesan apapun dengan alamat tujuan masjid itu, apalagi tanpa adanya nama pengirim.

"Kami masih menyelidiki asal usul paket ini. Informasi sementara paket ini berasal dari Jawa Timur untuk pengurus masjid namun tanpa ada nama sang pengirim," tutur Bayuaji.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya