Lava Pijar Muncul, Merapi Siap Erupsi Magmatik

Kondisi Gunung Merapi seperti pantauan dari Pos Selo beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • Dokumen BPPTKG

VIVA – Dalam dua belas jam terakhir, dua letusan terjadi di kawah puncak Gunung Merapi di Provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Top Trending: Ramalan Jayabaya hingga Anggota TNI dan Polri Tewas Diserang KKB Sepanjang 2024

Berdasarkan pengamatan petugas Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), dua letusan masing-masing terjadi pukul 02.56 WIB dan 10.48 WIB, Kamis 24 Mei 2018.

Letusan pertama cukup besar hingga kolom letusan mencapai enam kilometer. Sementara itu, letusan kedua terjadi saat Merapi sedang ditutupi kabut, tinggi kolom letusan mencapai satu setengah kilometer. Kedua letusan diyakini masih bersifat letusan freatik.

Merinding! Kisah Nyata Konser Ghaib di Kaki Gunung Merapi, Penonton Hening Tanpa Ekspresi

Ada sebuah fenomena yang muncul ketika terjadi letusan pertama, BPPTKG melihat di puncak Merapi ada cahaya pijar merah.

Menurut Kepala BPTKG, Hanik Humida, berdasarkan analisa, cahaya itu merupakan lava yang keluar dari tubuh Merapi. Lava itu, merupakan sisa dari letusan Merapi pada 2010, yang terdorong keluar.

Erupsi Gunung Merapi, Wilayah Boyolali Diguyur Hujan Abu

Kemunculan lava ini, merupakan pertanda penting. Sebab, kemunculan lava merupakan bukti bahwa magma dari perut Merapi sedang bergerak naik ke permukaan atau dalam artian, Merapi sedang berada pada proses menuju ke letusan magmatik.

Letusan Gunung Merapi pukul 10.48 WIB, Kamis, 24 Mei 2018.

Selain itu, juga terpantau tubuh Merapi mengalami deflasi, alias pengempisan.

"Tadi pagi terjadi deflasi (pengempisan) tubuh Gunung Merapi yang diakibatkan pembersihan conduit untuk mempersiapkan kenaikan magma. Ini, artinya proses letusan magmatik sedang berjalan," kata Hanik.

Hanik tidak bisa memprediksi kapan waktunya Merapi akan erupsi, seperti peristiwa meletusnya Merapi di 2010. Sebab, pada aktivitas vulkanik kali ini, berbeda dengan letusan Merapi tahun 2006 dan 2010.

Saat Merapi erupsi tahun 2006 dan 2010, tidak pernah terjadi letusan freatik. Letusan Merapi kala itu langsung magmatik. Sementara itu, dalam 96 jam terakhir saja, tercatat sudah terjadi sembilan kali letusan freatik.

"Saat itu, tidak ada letusan freatik, namun langsung ke magmatis, sehingga pengamatan lebih mudah," katanya.

BPPTKG mengimbau masyarakat tetap tenang, meski letusan magmatik Merapi berpotensi terjadi. BPPTKG yakin, masyarakat sudah terbiasa dengan siklus erupsi Merapi.

Baca: Merapi Meletus, Semburkan Asap Putih

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya