Khofifah Kecewa Becek saat Blusukan ke Pasar

Calon gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meninjau atau blusukan ke Pasar Induk Gadang, Kota Malang, pada Jumat dini hari, 25 Mei 2018.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa “blusukan” ke Pasar Induk Gadang, Kota Malang, pada Jumat dini hari, 25 Mei 2018. Khofifah menyapa para pedagang pasar sekira pukul satu dini hari.

Simulasi 3 Nama Pilgub Jatim Versi ARCI: Khofifah Unggul, Dibayangi Cak Imin dan Risma

Khofifah sengaja datang pada waktu itu untuk mengetahui aktivitas perdagangan di Pasar Induk Gadang. Permasalahan utama di Pasar Induk Gadang, katanya, adalah infrastuktur yang belum memadai. Bahkan, kondisi semacam itu hampir merata di semua pasar tradisional.

"Kita bisa melihat di Pasar Induk Gadang, di banyak titik seperti di tempat penjualan ikan, sayur, dan buah, di sini becek dan banyak genangan air meski sudah tidak musim hujan," katanya.

Gerindra Hanya Rekom Khofifah sebagai Cagub Jatim, Emil Tak Pasti jadi Cawagub

Mantan Menteri Sosial itu berjanji pasar bakal menjadi salah satu program pembangunan jika dia terpilih sebagai gubernur Jatim. Pasar Induk, bagi dia, harus menghadirkan rasa nyaman bagi penjual dan pembeli agar aktivitas perekonomian berjalan baik.

Pasar induk, seperti di Pasar Gadang itu, jadi tempat transaksi jual-beli lintas kabupaten/kota dan melibatkan banyak sektor, seperti transportasi, ekspedisi, industri, perkebunan, pertanian, dan lain-lain. Mestinya disediakan fasilitas penunjang yang lebih memadai, tak hanya tempat untuk berjualan, melainkan juga sistem keamanan, manajemen yang profesional, dan lain-lain.

Khofifah: Kita Doakan Oktober Mendatang Presiden ke-8 Prabowo Dilantik

Khofifah Blusukan ke Pasar sampai Dini Hari, Kecewa Becek

Bantuan Modal

Khofifah juga menyebut pedagang pasar butuh bantuan modal. Salah satu programnya adalah menghadirkan lebih banyak bank penyalur kredit usaha rakyat (KUR). Para pedagang pasar yang masuk kategori kecil dan menengah ialah kelompok yang termasuk dalam kategori berhak memanfaatkan kredit yang difasilitasi pemerintah dengan suku bunga 7 persen per tahun itu.

"Itu ada di dalam KUR yang sebagian interest-nya ada di dalam bantuan subsidi APBN. Oleh karena itu, bank penyalur KUR segera dihadirkan di pasar tradisional agar pedagang pasar tradisional mendapat bantuan permodalan," ujar Khofifah.

Berdasarkan hasil peninjauan itu pula Khofifah menyimpulkan bahwa sesungguhnya para pedagang cukup menerima kondisi pasar becek dan banyak genangan. Namun ia menegaskan tetap penting perbaikan insrastuktur agar pasar induk memberikan rasa nyaman dan aman.

"Meski infrastrukturnya buruk, mereka pada dasarnya hanya ingin jangan digusur. Tapi harus terus kita bangun suasana transaksi perdagangan yang lebih memberikan kenyamanan dan suasana yang aman dan nyaman, itu seiring dengan pelayanan publik masyarakat," kata Khofifah. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya