Pledoi Aman Abdurrahman Dianggap Redam Aksi Teror

Aman Abdurrahman di sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Pernyataan terdakwa kasus terorisme Bom Thamrin, Aman Abdurrahman, saat membacakan pledoi dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjadi viral. Pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu menyebut hanya orang sakit jiwa dan tidak paham tuntunan jihad yang melakukan serangan bom di gereja Surabaya.

On This Day: Teror Bom Surabaya Bikin Persebaya Geram

Menanggapi hal tersebut, Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, A. Bakir Ihsan menilai penyataan Aman itu bukanlah suatu bentuk rekayasa atau taktik untuk mendapat hukuman ringan. Sebaliknya, Aman menunjukkan konsistensi ideologisnya yang menentang penyerangan brutal melibatkan anak-anak.

“Itu (pledoi) semacam petunjuk atau perintah bagi kelompok pro ISIS untuk menghentikan serangan teror. Bahwa mereka salah memahami jihad selama ini,” ujar A Bakir Ihsan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu, 27 Mei 2018.

VIDEO: Korban Cacat akibat Bom Surabaya Tak Rela Eks ISIS Dipulangkan

Wakil Dekan FISIP UIN Jakarta menuturkan, banyak pengikut ISIS di Indonesia yang menjadi pengikut ajaran Aman setelah membaca tulisan-tulisannya. Bahkan sebagian mengatakan Aman tidak bertemu langsung dengan pengikutnya yang melakukan aksi teror.

“Mereka terpengaruh dari tulisan, tapi semua itu jadi mentah sekarang sehingga mereka ini harusnya insaf,” tegasnya.

Polri Pamer Labfor Surabaya, Kasus Vanessa hingga Bom Diungkap di Situ

Ia mengatakan, ada beberapa kejadian terkait serangan bom terhadap gereja yang terindikasi dipengaruhi oleh ajaran Aman Abdurrahman. Salah satunya, serangan terhadap gereja di Samarinda dan terakhir serangan gereja di Surabaya.

“Tapi pledoi itu jadi imbauan terbuka agar pengikut Aman ini jangan lakukan seperti itu lagi,” ungkapnya.
 
Karena itu, ia berharap pasca dibacakannya pledoi tersebut para pengikut ISIS di Indonesia betul-betul mengindahkan ajaran pimpinannya. Meskipun di dalam tubuh kelompok pengikut ISIS terdapat friksi, setidaknya, pledoi aman mampu meredam aksi terorisme, terutama yang selama ini terpanggil berjihad melalui rekaman kajian dan tulisan Aman.

“Tapi jangan juga hanya terpusat pada kelompok Aman. Harus antisipasi juga kelompok lain,” katanya.

Sebelumnya, dalam tulisan pledoi yang tersebar dan dibacakan, Aman Abdurrahman menyatakan serangan bom terhadap orang kafir, seperti tempat ibadah umat Nasrani, yang tidak mengganggu umat Muslim apalagi dengan melibatkan anak-anak jelas melanggar ajaran Islam.

“Rasul kami mengajarkan bahwa umat Islam yang hidup di negara kafir semacam ini, yang berdampingan dengan penduduk yang berlainan agama, yang tidak mengganggu atau memerangi kaum Muslimin, agar tidak mengganggu umat agama lain itu, baik jiwa maupun hartanya,” tulis Aman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya