Gundukan Misterius Dibongkar, Ternyata Berisi Mayat

Polisi dibantu aparat TNI menggali sebuah gundukan tanah yang belakang diketahui adalah kuburan seorang pria korban pembunuhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Polisi membongkar sebuah gundukan tanah misterius di satu lahan kebun pohon sengon di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Petugas bersama aparat TNI menggalinya setelah menengarai ada yang tak beres dengan gundukan yang awalnya disebut makam itu.

Polisi Bongkar Makam Pria Diduga Eks Casis Bintara TNI AL yang Dibunuh Serda Adan

Setelah digali, ternyata di dalamnya terdapat satu jenazah pria yang belakangan diduga identitasnya ialah Puji Astrianto, warga Jalan Bunga Srigading, Lowokwaru, Kota Malang. Puji ditengarai menjadi korban pembunuhan yang kemudian mayatnya dikubur di kebun Dusun Boro, Desa Jabung, Malang, itu.

Jasad pria yang hilang Sabtu pekan lalu itu segera diautopsi di Rumah Sakit dr Saiful Anwar Kota Malang untuk memastikan identitasnya serta sebab-sebab kematiannya.

Taktik Maut Istri Bunuh Suami di Karawang, Awalnya Diduga Korban Begal

"Karena di awal memang kita curiga itu bukan makam. Kita simpulkan itu akibat suatu kejahatan atau tindak pidana. Saat ini sedang kita selidiki, sedang kita tindak lanjuti dan kita dalami," kata Kepala Polres Malang Ajun Komisaris Besar Polisi Yade Setiawan Ujung kepada wartawan pada Selasa malam, 29 Mei 2018.

Kecurigaan polisi, Yade menjelaskan, karena posisi jenazah yang dikuburkan tidak terlalu dalam, yakni hanya setengah meter atau 50 sentimeter. Polisi menduga kuat mayat itu adalah korban pembunuhan. Dua orang diminta keterangan atas temuan mayat itu karena mereka diketahui bersama korban tiga hari sebelumnya. Namun polisi menolak menyebutkan identitas mereka karena masih dalam penyelidikan.

Terungkap! Fakta Mengenaskan Kematian 4 Anak di Jagakarsa: Ada Pesan Berdarah di Lantai

Gundukan Misterius di Kebun Terkuak, Ternyata Berisi Mayat

Yade juga tak mau berspekulasi tentang motif pembunuhan itu karena memang masih dalam proses penyelidikan, terutama pemeriksaan saksi-saksi. Berdasarkan informasi sementara yang didapat oleh polisi, korban diketahui bertemu dengan tiga-empat orang sebelum dilaporkan hilang. Dua di antaranya sudah diperiksa tetapi belum satu pun ditetapkan sebagai tersangka.

"Tentang motif belum diketahui. Itu nanti setelah kita pastikan tersangka, baru dari keterangan itu bisa kita ketahui motifnya apa," ujar Yade.

Sulastri, ibu korban, langsung mendatangi kamar mayat di Rumah Sakit dr Saiful Anwar setelah dia mendapatkan informasi bahwa jenazah yang ditemukan polisi adalah anaknya. Korban, katanya, memang sempat meminta pertolongan salah satu teman selepas kerja karena ia sedang diajak bertemu oleh seseorang yang diduga berinisial NS.

"Masalahnya NS itu sudah sering mengancam dia (Puji Astrianto). Terus ((Puji Astrianto) telepon temannya untuk ngawal, tapi di tengah jalan teleponnya putus," katanya.

Sulastri menduga NS-lah yang menghabisi nyawa anaknya. Soalnya NS pernah mendadak datang ke rumahnya lalu marah-marah kepada Puji. NS menuduh Puji Asrianto berselingkuh dengan istrinya.

"Itu tidak mungkin karena saya tahu anak saya seperti apa. Yayuk, istri Puji, pegang semua bukti-bukti ancaman yang dilakukan NS ke anak saya," ujar Sulastri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya