- Putra Nasution/VIVA.co.id
VIVA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan daftar 200 mubalig yang dikeluarkan Kementerian Agama bukan hasil diskusi dan kerja sama dengan institusinya. BNPT justru ingin mengetahui lebih lanjut soal kriteria mubalig yang dipatok Kementerian Agama tersebut.
"Bukan (kerja sama dengan kami). Itu masih inisiatif dari Kementerian Agama dan itu masih didiskusikan," kata Suhardi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 30 Mei 2018.
Ia mengatakan daftar mubalig tersebut memang menjadi pro dan kontra. Saat ini malah posisi BNPT mencari tahu lebih detail soal daftar mubalig tersebut.
"Kebetulan kan kami punya kelompok ahli. BNPT ini punya 10 orang kelompok ahli, 9 profesor dan 1 orang mentor kami yaitu Pak Ansyaad Mbai. Profesornya di bidang agama, ada Prof Nasaruddin dan Azyumardi Azra. Nah, itu juga kami minta mendiskusikan masalah ini," kata Suhardi.
Sebelumnya, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, menyatakan bahwa rilis daftar nama mubalig ini dikeluarkan karena Kemenag sering mendapat pertanyaan mengenai rekomendasi penceramah atau mubalig.
Penghulu dan Penyuluh Dilibatkan Sebagai Aktor Resolusi Konflik Berdimensi Agama
Penangangan konflik sosial yang berdimensi agama yang kerap kali terjadi di tengah-tengah masyarakat, harus terus dilakukan. Kementerian Agama bahkan melibatkan penghulu.
