Amien dan Rizieq Bertemu, JK: Pembicaraan Tingkat Tinggi

Wakil Presiden Jusuf Kalla
Sumber :
  • VIVA / Fajar GM

VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla tak begitu mempersoalkan pertemuan Amien Rais, Prabowo Subianto dan Habib Rizieq Shihab saat melaksanakan ibadah umrah. 

Arti dan Peran Amicus Curiae yang Diajukan Megawati dan Habib Rizieq ke MK

Ketika ditanya apakah pertemuan tersebut sebagai manuver politik, JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, menanggapinya dengan sedikit nada bercanda. 

Ia mengemukakan, dua tokoh partai politik bertemu yakni Amien, Prabowo bersama Rizieq selaku pimpinan organisasi kemasyarakatan Front Pembela Islam (FPI) bukan tidak membicarakan yang terkait politik.

Hakim MK Buka Suara soal Megawati Ajukan Amicur Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

"Itu pembicaraan politik tingkat tinggi. Apalagi di Mekah (Arab Saudi)," kata JK di Jakarta, Selasa, 5 Juni 2018. 

JK menyatakan rumah ibadah memang memberi kebebasan, apalagi pembicaraan diselingi isu-isu politik. Namun, ia menegaskan, hal yang dilarang ialah setiap orang membicarakan politik dengan mengampanyekan seseorang untuk kepentingan politik praktis.

Top Trending: Kisah Jenderal Agus Subiyanto, Sosok Aiptu FN hingga Istri Baru Habib Rizieq

"Tapi tidak boleh mengampanyekan orang. Tapi hanya pembicaraan antara dua teman ya silakan saja. Di mana saja boleh," ujarnya. "Bikin koalisi ya silakan saja," JK menambahkan.

Sebelumnya, Habib Rizieq, Amien Rais dan Prabowo sepakat membentuk koalisi keumatan di Pemilu 2019. Koalisi itu terdiri dari Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Bulan Bintang. 

Amien yang juga pendiri PAN dan Prabowo Ketua Umum Gerindra mendapat arahan dari Rizieq yang menginginkan terbentuknya koalisi umat.

Ketua Persaudaraan Alumni atau PA 212, Slamet Maarif, mengemukakan gabungan empat partai itu seperti membangunkan memori kemenangan koalisi yang terbentuk di Pilkada DKI Jakarta. 

"Dengan tujuan persatuan umat Islam yang sudah terbangun dalam spirit 212 tetap terjaga dengan baik. Sehingga akan berdampak pada kemenangan di Pilkada Serentak 2018, Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019," kata Slamet, Minggu, 3 Juni 2018. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya