Walikota Hendi: Mudik, Optimalkan Layanan Darurat 112

Walikota Semarang Hendrar Prihadi
Sumber :

VIVA – Peningkatan volume kendaraan di daerah Mangkang hingga Jrakah mulai terjadi. Kepadatan lalu lintas tersebut terpantau langsung dari kamera cctv yang tersambung di Situation Room yang berada di Balai Kota Semarang, kemarin.  

Deretan Fakta Ratusan Motor Gratis dari Wali Kota Semarang buat Lurah

“Nanti malam dari Dinas Perhubungan dan Satlantas Polrestabes Semarang sudah menempatkan petugas dari Mangkang-Jrakah hingga masuk ke kota. Jadi jalur reguler tetap akan kami kawal, meski nanti tol sudah difungsikan untuk fungsional,” ujar Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, kemarin saat memantau dari situation room, Kamis 7 Juni 2018.

Dia menambahkan, untuk tol fungsional telah disepakati bahwa pintu tol di Krapyak ditutup. Begitu juga dengan di Manyaran dan juga ngaliyan. Pemudik yang masuk ke Semarang melalui tol hanya bisa lewat di pintu keluar Gayamsari, Jatingaleh, Kaligawe, dan Banyumanik.

Pemkot Semarang Bakal Ubah Taman Tegalsari Jadi Taman Pasif untuk Percantik Kota

Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, Situation Room akan tetap beroperasi selama libur, termasuk saat lebaran. Petugas berjaga 24 jam telah disiapkan untuk memantau kondisi lalu lintas di sejumlah jalan di Kota Semarang. Kondisi lalu lintas, termasuk peningkatan volume kendaraan akan dikomunikasikan langsung ke pihak terkait.

“Kami juga meminta masyarakat untuk bisa mengoptimalkan layanan darurat 112. Nomor ini untuk melayani segala bentuk kondisi kedaruratan, seperti kecelakaan, bencana, kebakaran dan juga tindak kriminal. Nanti kami akan langsung menghubungi pihak terkait,” tambah Hendi.

Upayakan Kesejahteraan Petani, Pemkot Semarang Launching Badan Usaha Milik Petani

Sejak diluncurkan awal April lalu, imbuhnya, sudah ada 4.600 aduan yang masuk. Hanya saja yang benar-benar meminta layanan kegawatdaruratan hanya 20 persen, atau 800 aduan saja. Karenanya Hendi menjelaskan kepada masyarakat, bahwa layanan ini tidak untuk main-main.

Sementara itu, dari hasil pantauan, arus lalu lintas terlihat ramai dan mengalami ketersendatan di daerah Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), Tugu, dan Kalibanteng. Beberapa kendaraan roda dua dengan nomor polisi luar Semarang seperti B dan D mulai terlihat.

Kawasan KIW tergolong padat kendaraan karena banyaknya aktivitas dari para pekerja pabrik. Sedangkan daerah Tugu dan Kalibanteng merupakan crossing atau titik pertemuan dari beberapa daerah. Adapun posko pantauan baru terlihat ada di terminal Mangkang, sebelah Polsek Tugu, dan depan Stekom.

Jumlah pemudik yang menggunakan jasa kereta api mulai menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data terkini PT KAI Daop 4, jumlah penumpang yang naik dari Stasiun Tawang pada Rabu 6 Juni 2018 sebanyak 2.120. Jumlah itu lebih banyak dibanding hari sebelumnya yakni 1.672 penumpang. Adapun di Stasiun Poncol tercatat ada 3.692 penumpang. Angka ini juga lebih banyak jika dibandingkan pada Selasa (5/6) kemarin, yang berjumlah 2.770 penumpang. Pada hari yang sama, jumlah penumpang yang turun di Stasiun Poncol ada 4.473 penumpang, sedangkan di Stasiun Tawang berjumlah 3.066 penumpang.

Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Suprapto mengatakan, total penumpang yang naik di stasiun wilayah Daop 4 pada Rabu 6 Juni 2018 berjumlah 10.398 penumpang. Jumlah penumpang terbanyak di Stasiun Poncol dan paling sedikit di Stasiun Cepu dengan 365 penumpang.

"Untuk jumlah penumpang yang turun di wilayah Daop 4 pada hari yang sama berjumlah 14.961 penumpang. Penumpang terbanyak ada di Stasiun Poncol dan paling sedikit juga di Stasiun Cepu," ujarnya. (Webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya