PBNU: Tidak Ada Kerja Sama NU dengan Israel

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Robikin Emhas.
Sumber :
  • Nu.or.id

VIVA – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Robikin Emhas, memberikan klarifikasi dan menegaskan bahwa tidak ada kerja sama antara NU dan Israel. Pernyataan ini disampaikan Robikin terkait viral di media sosial terkait tersebarnya undangan dari suatu kampus di Israel untuk PBNU.

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor yang Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif

"Tidak ada kerja sama NU dengan Israel. Sekali lagi ditegaskan, tidak ada jalinan kerja sama program maupun kelembagaan antara NU dengan Israel," kata Robikin dalam keterangan pers yang diterima VIVA, Sabtu 9 Juni 2019.

Selain itu, Robikin menyampaikan bahwa kehadiran Gus Yahya Staquf adalah selaku pribadi, bukan dalam kapasitas sebagai Katib Aam PBNU, apalagi mewakili NU. Meski begitu, Robikin menyakini bahwa Gus Yahya akan menegaskan kepada Israel bahwa Palestina adalah negara merdeka.

Mengenal Gus Iqdam, Pendakwah Muda dengan Gaya Lucu dan Energik Jadi Idola Milenial

"Saya yakin kehadiran Gus Yahya tersebut untuk memberi dukungan dan menegaskan kepada dunia, khususnya Israel bahwa Palestina adalah negara merdeka. Bukan sebaliknya," katanya.

Selain itu, Robikin berpendapat, bahwa setiap insan yang mencintai perdamaian mendambakan penyelesaian menyeluruh dan tuntas atas konflik Israel-Palestina.

Dedie Rachim Kabarkan Idul Fitri Tingkat Kota Bogor Digelar Bersamaan 10 April

Katanya, konflik Israel-Palestina tidak disebabkan oleh faktor tunggal. Maka diperlukan semacam gagasan out of the box yang memberi harapan perdamaian bagi seluruh pihak secara adil.

"Boleh jadi Gus Yahya Staquf memenuhi undangan dimaksud untuk menawarkan gagasan yang memberi harapan bagi terwujudkan perdamaian di Palestina dan dunia pada umumnya," lanjut Robikin. (ren)

Pendeta Gilbert Lumoindong

Pendeta Gilbert Olok-olok Salat dan Zakat, PBNU: Kami Umat Islam Diajarkan untuk Menahan Emosi

Merespons pernyataan Pendeta Gilbert, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Fahrur Rozi menilai pemuka agama Kristen itu tidak bermaksud menistakan ajaran Islam.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024