- VIVA.co.id/ Dwi Royanto.
VIVA - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Semarang melaksanakan siaga SAR khusus untuk kesuksesan arus mudik dan balik lebaran. Basarnas menyiagakan pasukan di sejumlah jalur mudik baik darat, laut maupun udara.
Kepala Basarnas Jawa Tengah, Noer Isrodin Muchlisin, mengungkapkan kesiapsiagaan pasukannya dimulai dari tanggal 7 hingga 24 Juni 2018 mendatang. Tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas darat, udara dan laut yang membutuhkan penanganan khusus.
"Siaga ini kami gelar untuk menjamin keselamatan arus mudik Lebaran dan menekan jumlah korban jiwa bila terjadi sesuatu di luar dugaan," kata Noer di Semarang, Sabtu, 9 Juni 2018.
Ia menyebutkan, total 128 personel SAR disiagakan di beberapa titik krusial jalur mudik. Seperti tol fungsional Pemalang-Semarang. Jalur Pantura, Jepara, Surakarta, Cilacap dan Wonosobo. Tim SAR juga siaga penuh di area obyek wisata di Jawa Tengah.
Khusus operasi wilayah laut, Basarnas menyiagakan kapal di pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Rigid Inflatable Boat di Batang.
"Seluruh tim kami bekali dengan kemampuan Medical First Responder atau pertolongan pertama serta kemampuan Vehicle Accident Rescue," ujarnya.
Selain itu, Basarnas juga melaksanakan siaga Rescue Mobile atau patroli bergerak di sepanjang jalur mudik. Pasukan mobile ini dilengkapi peralatan extrikasi sebagai antisipasi adanya kecelakaaan lalulintas serta helikopter siaga.
"Khusus helikopter SAR kami tempatkan di Kalikangkung Semarang. Helikopter itu juga nantinya akan melakukan patroli di sepanjang jalur tol fungsional dan Pantura," katanya.
Basarnas Jateng juga membuka akses telepon untuk memudahkan masuknya informasi penanganan kejadian kecelakaan. Masyarakat dapat menghubungi call canter (024) 7629192 Ext 0, Fax 7629189 atau nomor darurat (024) 115. Jasa pelayanan SAR yang diberikan gratis tidak di pungut biaya.
"Harapan kami, Semoga perjalanan mudik lancar, pemudik selamat sampai tujuan masing- masing," tutur Noer.
Sementara Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Bambang Suryo, menambahkan salah satu titik rawan kemacetan jalur mudik di Jawa Tengah adalah di Kalikuto Gringsing Batang. Jalur ini menjadi krusial karena menjadi pertemuan kendaraan pemudik via jalur tol fungsional dan jalur Pantura.
Memasuki H-6 lebaran, Basarnas juga telah pemantauan udara, temasuk di atas langit jembatan Kalikuto Gringsing. Meski belum terjadi kemacetan panjang, namun jumlah kendaraan yang melintas sudah cukup ramai.
