Diselidiki Kaitan Penganiayaan Polisi dan Penusukan TNI

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto memberikan keterangan pers
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok A

VIVA – Dua orang anggota polisi Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya jadi korban pengeroyokan diduga oknum anggota TNI di kawasan Cijantung Jakarta Timur, Sabtu 9 Juni 2018. Sebelum kejadian itu, pada Kamis 7 Juni 2018 subuh, dua anggota TNI jadi korban penusukan diduga oleh oknum Brimob, bahkan salah satu korban meninggal dunia.

Geger, Gadis Cantik Manado Tewas Usai Lehernya Ditikam Sang Pacar

Terkait tersebut, Polri mengatakan belum bisa memastikan apakah keduanya berkaitan. Namun, Polri menegaskan kalau anggotanya berbuat demikian maka hal tersebut adalah tanggung jawab pribadi mereka. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto menegaskan Polri tidak akan melindungi oknum. Mereka tentu harus mengikuti proses hukum yang ada

"Itu oknum lah ya, oknum. Saya kira semua sudah menyadari bahwa Polri dan TNI harus kerja sama yang baik, tapi kalau memang ada oknumnya ya tanggung jawab mereka sendiri. Kita terapkan hukuman sesuai aturan yang berlaku," ujar Setyo di Kantor Divisi Humas Polri, Senin 11 Juni 2018.

Gara-gara Tersinggung Diklakson, Preman Tusuk Kapolsek Muna

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam Jaya, Letnan Kolonel Kristomei Sianturi, mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan polisi terkait kedua kejadian tersebut. Terkait kasus yang terbaru, yakni dua anggota polisi dikeroyok, dia telah melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku.

Namun, ia belum bisa memastikan apakah benar pelaku adalah oknum anggota TNI. Kalau memang benar pelaku adalah diduga oknum TNI, pihaknya tentu akan menindak tegas.

Kapolsek Towea Sultra Ditusuk Preman Mabuk

"Kita sudah melakukan penyelidikan untuk mencari tahu pelaku pemukulan tersebut. Artinya kita enggak bisa juga terlalu terburu-buru menyatakan itu diduga anggota TNI. Takutnya ini kan dipolitisasi oleh orang-orang yang pengen memperkeruh suasana, karena kan dianggap untuk balas dendam kemarin yang penusukan. Kita enggak ingin soliditas dan sinergitas yang sudah dibangun ini dirusak oleh yang kayak begini saja," ujar Kristomei.

Untuk diketahui, dua orang yang diduga anggota TNI Kodam Jaya jadi korban penusukan oleh orang tak dikenal, Kamis, 7 Juni 2018 sekira pukul 04.00 WIB. Berdasarkan data yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di Billiar Al Diablo, Jalan Raya Bogor KM 30. Sebelum mengalami luka tusuk, sempat ada keributan yang melibatkan keduanya dengan orang tak dikenal itu.

Dua korban adalah Serda Darma Aji dan Serda Nikolas Kegomoi. Meski sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, pada akhirnya Serda Darma Aji meregang nyawa.

Dia menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jumat 8 Juni 2018. Sementara itu, satu korban lainnya, yakni Serda Nikolas Kegomoi hingga kini masih dirawat intensif di RSPAD Gatot Soebroto.

Kemudian, pada Sabtu 9 Juni 2018 dini hari lalu, sebanyak dua orang anggota kepolisian Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya, yakni Brigadir Dua Feri Saputra dan Brigadir Dua Bimo Yudho Prasetyo diduga jadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI pada Sabtu 9 Juni 2018 dini hari sekitar pukul 02.00 WIB usai melakukan patroli Operasi Cipta Kondisi di kawasan Jakarta Selatan.

Dari data yang dihimpun, kejadian terjadi di kawasan dekat Mall Graha Cijantung, Jakarta Timur, ketika keduanya melintas dan berhenti membeli minum di salah satu warung. Keduanya pun sempat dilarikan ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur lantaran Bripda Feri mengalami luka lebam di wajah dan kepalanya dijahit karena luka robek, sedangkan Bripda Bimo luka memar di bagian wajah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya