- VIVA.co.id/ Yandi Deslatama (Serang)
VIVA – Pemudik terus memadati enam dermaga di Pelabuhan Merak, Banten sejak Selasa malam, 12 Juni 2018 hingga Rabu pagi, 13 Juni 2018. Mereka rela terjebak kemacetan berjam-jam untuk sampai di kampung halaman, dan berlebaran bersama keluarganya.
Seperti yang dialami Sutarto, pemudik asal Cikarang dengan tujuan Metro, Lampung. Dia mengalami macet sejak di dalam ruas tol Tangerang-Merak (Tamer).
"Stag (stagnan) macet total itu mulai lepas gerbang Tol Cilegon Barat. Sekitar lima jam (kena macet)," katanya yang ditemui saat mengantre di depan tol gate Merek, Rabu, 13 Juni 2018.
Hal senada disampaikan Lion Hendri. Dia terkena macet sekitar empat jam sejak keluar Gerbang Tol Merak, untuk masuk ke dalam Pelabuhan Merak.
"Mudik Jakarta ke Padang. (Dari) jam 3 subuh, kena macet mau keluar pintu tol (Merak)," ujarnya saat mengantre masuk ke dalam kapal di Dermaga V Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.
Pada malam hingga menjelang pagi, Jalan Cikuasa Atas dijadikan kantong parkir. Akibatnya, kendaraan dari dalam tol harus dikeluarkan melalui gerbang tol Cilegon Barat, melalui jalan arteri untuk menuju Pelabuhan Merak.
Padatnya kendaraan di jalan arteri dan di dalam tol, petugas kepolisian pun mengeluarkan kendaraan melalui gerbang tol Cilegon Timur dan memasuki jalan arteri di Kota Cilegon.
"Kami tidak ingin antrean melebihi KM 94 sampai 95. Sebelum itu, kami alihkan ke Cilegon Barat, agar tidak terlalu banyak (kendaraan). Kemudian kami masukkan ke jalan arteri agar jalur di jalan tol bisa kami jaga," kata Kapold Banten Brigjen Polisi Listyo Sigit Prabowo, di Pelabuhan Merak, Rabu, 13 Juni 2018.
Mantan ajudan Presiden Jokowi ini mengemukakan, penyebab kemacetan lalu lintas di jalan arteri itu selain karena membeludaknya kendaraan pemudik, juga karena jalan menuju Pelabuhan Merak yang sempit.
"Ada pelambatan, dari arah Merak menuju Cilegon juga ada (kendaraan), karena di situ ada dua arah yang kita kelola," ujarnya.
