Ceramah Salat Ied Ditegaskan Jangan Bawa-bawa Isu Politik

Sorot - Salat Ied di Masjid Istiqlal Jakarta
Sumber :
  • REUTERS/Iqro Rinaldi

VIVA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan hari raya Idul Fitri 1439 H, jatuh pada Jumat besok, 15 Juni 2018. Penetapan ini berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal yang telah dilakukan.

Pesan Penting Haedar Nashir untuk Prabowo Usai Ditetapkan Presiden Terpilih

"Ijtimak jelang Syawal 1439 H terjadi pada hari Kamis Kliwon 14 Juni 2018, pukul 02:45:53 WIB. Tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta, hilal sudah wujud," kata Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir melalui siaran persnya, Rabu 13 Juni 2018.

Haedar mengingatkan, umat Islam hendaknya melaksanakan ibadah sesuai sunah Nabi Muhammad antara lain, membayar zakat fitrah, memperbanyak membaca takbir, dan menunaikan salat Idul Fitri. 

Muhammadiyah: Prabowo Harus Menyerap Aspirasi Anies, Cak Imin, Ganjar, dan Mahfud

"Diutamakan mengumandangkan takbir di masjid atau musala dengan pengeras suara yang bagus sebagai syiar Islam, dengan tetap memperhatikan kenyamanan lingkungan dan menghormati masyarakat yang berbeda-beda keyakinan," ujarnya.

Dia pun mengimbau, para khatib dan mubaligh hendaknya menyampaikan khotbah dan ceramah yang berisi ajakan, agar umat Islam serta senantiasa berusaha melanjutkan amal soleh. Dengan pesan pesan keislaman yang menyebarkan kedamaian, persaudaraan, kemajuan, dan mencerahkan. 

Dedie Rachim Kabarkan Idul Fitri Tingkat Kota Bogor Digelar Bersamaan 10 April

Tak hanya itu, ia meminta para mubalig dan khotib tidak menyampaikan materi yang berpotensi menimbulkan kontroversi dalam khotbah. 

"Dan disharmoni sosial, politik, agama, baik intern maupun antarumat beragama," paparnya. 

Dia juga meminta, masyarakat untuk tetap saling menghormati dan bekerja sama demi terciptanya suasana ibadah yang tenang, aman, dan tertib. Karena, lebaran ini sebagai ajang silaturrahmi dan saling memaafkan. 

Khusus dalam menggunakan media sosial, dia meminta masyarakat semakin cerdas, dewasa, dan berkeadaban. 

"Gunakan media sosial sebagai ajang silaturahim, peduli, berbagi, dan mengembangkan pengetahuan. Jauhi menyebabkan kebencian, dusta, dan permusuhan, agar kehidupan di masyarakat tetap terjaga dengan damai dan rukun," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya