- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA - Dirjen Perhubungan Udara pada Kementerian Perhubungan, Agus Santoso menyebutkan, arus mudik 2018 berbeda dari tahun lalu. Pada mudik tahun ini, kementeriannya memprediksi puncak arus mudik terjadi pada dua gelombang, yakni pada H-6 dan H-3 Lebaran.
Namun, berdasarkan data yang berhasil dihimpun melalui Posko Terpadu di Terminal 1, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, pergerakan penumpang pada H-3 Lebaran mengalami penurunan dibanding dengan tahun lalu. Terdata di 2018, sebanyak 83.679. Sementara di 2017, sebanyak 94.810 pemudik dengan persentase minus 1,75 persen.
"Untuk keseluruhan mudik jalur udara ternyata puncak arus mudik ini berstatus single dalam arti, hanya terjadi di H-6. Sedangkan H-3, malah mengalami penurunan dan berbeda dari tahun lalu yang bahkan di H-3 mengalami lonjakan," katanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu 13 Juni 2018.
Kemenhub pun terus memprediksi arus mudik 2018 mendekati hari raya akan terus mengalami penurunan pergerakan penumpang. Meski demikian, secara keseluruhan baik arus mudik atau balik pihaknya memprediksi mengalami kenaikan.
"Gelombang kedua ini sepi, karena ketetapan libur pada instansi pemerintahan atau beberapa perusahaan sudah libur sejak Sabtu lalu, jadi memang puncaknya itu kemarin," ujarnya.
Berbeda dengan pemudik jalur darat yang menurutnya akan mengalami lonjakan pada H-3 dan H-2 lebaran 2018.
Pantauan VIVA pada Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, kepadatan penumpang pun memang telah mengalami penurunan dibanding H-3, yang mana kawasan keberangkatan di Terminal 1A penuh dengan pemudik dan sejumlah barang bawaan yang bahkan, dengan kepadatan tersebut menjadikan adanya pengamanan melekat pada area tersebut.