Menhub Imbau Pemudik Manfaatkan Jalur Pantura

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Pelabuhan Tanjung Emas
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dwi Royanto (Semarang)

VIVA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Asops Kapolri Deden Juhara, anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Eka Pria Anas serta Direktur Utama PT Jasa Raharja, Budi Rahardjo, melakukan tinjauan arus mudik di Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Organda Imbau Pengusaha Truk Taati Aturan Overload Muatan

Tinjauan dilakukan guna memantau perkembangan arus lalu lintas pemudik, serta melakukan evaluasi terhadap pelayanan mudik oleh instansi terkait untuk pengelolaan arus balik yang lebih baik lagi.

Dalam kunjungan tersebut, Budi mendapatkan penjelasan dari Direktur Operasi I Jasa Marga Mohammad Sofyan dan Direktur Operasi II Jasa Marga Subakti Syukur, mengenai perkembangan kondisi lalu lintas di GT Cikarang Utama. Selain itu, dijelaskan upaya-upaya yang telah dilakukan Jasa Marga serta fasilitas-fasilitas yang telah disiapkan untuk memberikan pelayanan kepada pengguna jalan tol.

KAI Klaim 'Zero Accident' Selama Mudik Lebaran 2018

Menteri Perhubungan menilai jalur mudik yang berlangsung tahun ini masih lebih baik. Jarak tempuh antarkota yang semakin cepat jika dibandingkan dengan tahun lalu.

"Dari Jakarta menuju Semarang bisa ditempuh dalam waktu 8-9 jam, Jakarta-Solo dalam waktu 10 hingga maksimal 12 jam. Waktu tempuh inilah yang lebih baik dari tahun lalu. Tetapi pemudik juga harus tetap mengantisipasi beberapa titik kepadatan di jalan tol, selain GT Cikarang Utama, adalah Kali Kuto dan Kenteng," ujar Budi.

Sepanjang Musim Mudik 2018, KAI Angkut 6,2 Juta Penumpang

Selain itu, Budi menambahkan, pemudik dapat mengantisipasi jalur yang akan digunakan sebelum memulai perjalanan dan tidak semata-mata menggunakan jalan tol.

"Gunakan jalan pantura, kami yakin jalan pantura sama baiknya dengan jalan tol," katanya.

Direktur Operasi II Jasa Marga Subakti Syukur juga mengimbau para pemudik untuk selalu memastikan kondisi prima pengemudi maupun kondisi prima kendaraan, karena adanya gangguan di jalan tol akan mengakibatkan kepadatan.

"Beberapa hari ini kami temukan mobil mogok yang ada di jalur contraflow. Hal ini tentu saja dapat mengganggu fungsi jalur contraflow untuk mengurangi beban lajur utama. Namun, tetap kami maksimalkan pelayanan kepada pengguna jalan, membantu menderek keluar dari lajur sehingga fungsi contraflow dapat maksimal kembali," kata Subakti.

Dalam kesempatan tersebut, pihak Jasa Marga mengucapkan terima kasih kepada kepolisian atas kerja samanya dengan Jasa Marga dalam pengelolaan lalu lintas di jalan tol, sehingga segala rencana rekayasa dan antisipasi kondisi lalu lintas dapat berjalan dengan baik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya